Ajak Selingkuhannya ke Hotel, Pria Ini Tewas Usai Berhubungan

Ajak Selingkuhannya ke Hotel, Pria Ini Tewas Usai Berhubungan
ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Awal pekan Januari 2018 menjadi hari yang mengejutkan bagi pasangan selingkuh ini. Usai berhubungan badan di sebuah hotel, pasangan laki-laki mengalami nasib mengenaskan.

Dia tewas tidak lama memacu birahi bersama istri orang lain.

Keduanya ternyata sengaja berselingkuh dan melakukan hubungan layaknya suami istri.

Untuk urusan penyelidikan polisi, wanita selingkuhan itu diperiksa polisi.

Wanita itu mengaku pria tersebut mengkonsumsi obat kuat.

Saat di atas ranjang, pria itu menunjukkan performa yang mengejutkan.

Namun, akibat jantungnya terlalu cepat berdetak membuatnya jatuh pingsan.

Korban Wanto yang tewas setelah over dosis minum obat kuat sebelum kumpul kebo di Lamongan, Selasa (2/1/2018).

Korban Wanto yang tewas setelah over dosis minum obat kuat sebelum kumpul kebo di Lamongan, Selasa (2/1/2018). (SURYA/HANIF MANSHURI)

 

Sehingga, kondisi tubuhnya drop dan menghembuskan napas terakhir di atas ranjang.

Wanto (53), tewas sesaat usai berhubungan intim dengan seorang perempuan di sebuah hotel, di Jalan Panglima Sudirman, Lamongan, Selasa (2/1/2018). 

Warga Dusun Sekaran RT 06 RW Desa Sekarbagus, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan itu diduga tewas karena over dosis mengkonsumsi obat kuat, sebelum kumpul kebo.

Sebelum diketahui meninggal, korban diketahui masuk sekamar dengan seorang perempuan bernama Janatun (44), yang masih satu RW dengan korban di Desa Sekarbagus, Kecamatan Sugio.

Keduanya sebenarnya sama-sama sudah berkeluarga.

Pasangan selingkuh check in mulai pukul 11.00 WIB di kamar hotel nomor 202.

Selama di dalam hotel, mereka langsung melakukan hubungan layaknya suami istri.

Menurut Saksi Janatun, sebelum melakukan hubungan badan dengannya, korban memang terlebih meminum pil kuat bermerek Raja Madu.

Usai 'bermain' dengan jantan dan mereguk nafsu birahi terlarang, nafas korban terdengar berdegup kencang.

Jantungnya terpacu dan napasnya menjadi tersengal-sengal.

Melihat kondisi tak wajar tersebut, Janatun mengaku tidak bisa berkata-kata banyak dan hanya kebingungan.

Tak lama setelah itu, korban tidak lagi merespon dan tubuhnya diam saja saat dibangunkan Janatun.

Wanto meninggal dengan posisi membujur dengan posisi kepala berada di utara di atas ranjang kamar hotel nomor 202.

Diliputi rasa panik, Janatun lalu melaporkan kejadian tersebut ke petugas.

Sebelum evakuasi jenazah korban selesai dilakukan, Janatun dibawa ke Polres Lamongan ruang Unit I Pidum untuk dimintai keterangan.

Selama di dalam ruangan Unit I, Janatun nampak tidak kooperatif ditanya penyidik.

Bahkan dia berusaha menyembunyikan diri di kursi pojok ruangan sembari menutup wajahnya dengan kerudung berwarna putih.

Saksi Janatun yang mengenakan pakaian kebaya warna coklat, baju lengan panjang putih dan kerudung putih kerap beringsut menyela di sofa.

"Pulang Pak, pulang," pintanya dan rajuk Janatun pada penyidik.

Namun untuk proses penyelidikan, Janatun tetap harus mengikuti proses pemeriksaan.

Beberapa kali Surya mengintip Janatun, dia selalu beringsut berusaha menutupi wajahnya dengan kerudung yang dikenakannya.

Sementara polisi kini tengah membuat surat pengantar untuk visum korban.

Hingga berita ini dikirim pukul 16.30 WIB, Janatun masih menjalani pemeriksaan intensif sebagai saksi. 

Halaman :

Berita Lainnya

Index