Waria Pekerja Salon Tewas Dibunuh, Kepalanya Pecah Dihantam Tabung Gas

Waria Pekerja Salon Tewas Dibunuh, Kepalanya Pecah Dihantam Tabung Gas
Mayat Chika (Badek) yang ditemukan sang pemilik salon Kiki tergeletak dalam kondisi bersimbah darah di Salon Kiki, Selasa (16/1/2018), pukul 10.54 WIB

HARIANRIAU.CO -Seorang wanita pria (waria) ditemukan tewas bersimbah darah, ngerinya lagi, kepalanya pecah. Badek atau yang biasa dipanggil Chika (25) ditemukan tewas di Salon Kiki, Jalan Maskerebet Raya, Kecamatan Alang-alang Lebar, Kelurahan Talang Kelapa, Palembang.

Mayatnya tergeletak dengan kondisi darah yang berceceran dilantai, serta kepala terbalutkan kain yang ada darahnya.

Namun sebelum ia meninggal, Chika sempat diketahui membuat status di akun Facebooknya.

Berikut statusnya di facebook:

"Sudahlah jika memang kau masih punya istri, kau bilang pun gak apa aku yang akan pergi dari pada kita selalu dekat."

"Bukan kebahagian yang ada tapi penderitaan buatku."

"Kau jalanilah bersama istrimu karena kau tahu kebahagianmu itu dengannya."

"Lagian aku apa daya, gak pernah bisa buatmu bahagia."

"Kutahu aku bukanlah cinta yang kau harapkan."

"Tapi pelampiasan semata, hanya kau yang tau berdoa semoga kau bahagia disana."

"Cepat atau lambat aku akan usaha buat belajar melupakanmu," tulis Chika dalam pesannya sekitar 17 jam yang lalu di akun Facebook, Senin (15/01/2018).

Tidak hanya itu, ia juga mengganti foto profil Facebooknya dengan sebuah gambar yang bertuliskan kalimat :

"Kamu akan tahu arti sebuah kehilangan, ketika orang yang mencintaimu telah pergi."

Kiki alias Hutom (25) sang pemilik salon, mengatakan ia baru melihat mayat Chika hari ini, Selasa (16/1/2018) pukul 10:54 WIB.

"Awalnya aku dateng ke salon, hari ini pukul 10:54."

"Pas buka pintu salon lihat mayat chika tegeletak bececeran darah, aku langsung teriak tolong..... Tolong...," ujarnya seperti dikutip Tribun.

Menurut keterangan Kiki, Chika ini baru bekerja di salon miliknya tanggal 27 Desember 2017.

Ia menambahkan, terakhir bertemu Chika semalam di salon.

"Aku datang jam 6 sore nengok dia lagi telponan sama cowoknya sampe ke pukul 21.30 aku balek masih telponan."

"Memang setiap hari kusuruh tinggal di salon setiap hari," jelasnya.

Diketahui Chika berasal dari Telukgelam dan tinggal bersama kakeknya.

Pukul 13.15 WIB, Cak Naning (75), mbah dari Chika datang ke TKP.

Ia menangis melihat mayat cucunya yang sudah tergeletak.

"Dia tuh cucu aku, barulah semalem ketemu dia di orgen (tunggal) pinggir jalan dengan kawannya. Tau-tau telah begini," ujarnya.

Ia menambahkan jika Badek(Chika) telah tinggal bersamanya sejak kecil.

"Badek cucu yang baik galak (sering) ngasih aku duit setiap kali ketemu Rp 100 ribu. "

"Emaknya di Bunot, dia ini anak sulung."

"Badek dak tentu kalau mau tinggal ke rumah, mana yang lemak dio datangi pasti tedok disitu,"jelas Cak Naning.

Terkadang Badek tinggal di Jalan Boster, Kampung Duren, Sukodadi Palembang.

Adapun barang bukti yang diamankan dari lokasi adalah kain yang digunakan untuk melilit leher korban dan sebuah tabung elpiji 3 kg.

Tabung gas ini diduga kuat menjadi penyebab tewasnya korban setelah dipukulkan oleh pelaku dan kehabisan darah. Saat ini mayat korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk diautopsi.

Halaman :

Berita Lainnya

Index