Inhil Dalam 'Cengkeraman Kekuatan Asing'

Inhil Dalam 'Cengkeraman Kekuatan Asing'

HARIANRIAU.CO INDRAGIRI HILIR - Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) kini berada dalam 'cengkeraman' adik mantan politisi nasional. Betapa tidak, sebelum akhirnya ditangkap saat berpesta narkoba disalah satu hotel di Tembilahan, pengusaha konstruksi berinisial, H yang sekaligus adik salah seorang mantan politisi nasional diduga sempat mengamuk dikediaman Bupati Inhil.

Berdasarkan kabar yang beredar dikalangan masyarakat, amukan tersebut dilatarbelakangi oleh masalah lelang 8 proyek peningkatan jalan di Inhil senilai ratusan milyar Rupiah.

Pasca peristiwa tersebut, Pihak penyelenggara Daerah, baik Pemerintah Daerah (Pemda), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bahkan Kepolisian Resor (Polres) Inhil, cenderung takut untuk berkomentar dan memilih bungkam atau menjawab tidak tahu perihal kejadian itu.

Indikasi ketakutan dari pihak penyelenggara daerah, disinyalir ketika tak satupun dari mereka yang berani angkat bicara terkait lelang 8 proyek peningkatan jalan dan penangkapan pengusaha konstruksi tersebut kepada awak media.

Sebagai contoh, ketakutan yang tercermin dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Inhil kian tampak saat Ketua Komisi III, Iwan Taruna yang menjawab tidak tahu perihal lelang 8 proyek peningkatan jalan yang tercantum dalam situs resmi ULP, Jum'at (6/5/2016) siang.

Logiskah, ketika Komisi III DPRD Inhil yang membidangi masalah pembangunan, yang dalam hal ini masalah infrastruktur, tidak mengetahui proyek peningkatan jalan?. Padahal alokasi dana dari beberapa proyek peningkatan jalan yang akan dilelang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Inhil.

Tidak terhenti sampai disitu, tim redaksi harianriau.co terus berupaya mendapatkan pernyataan resmi dari pihak DPRD Inhil melalui Komisi III oleh Ketua Komisi III, Iwan Taruna dengan kembali menanyakan tanggapan tentang lelang 8 proyek peningkatan jalan di Inhil yang "raib" dalam situs resmi ULP melalui aplikasi WhatsApp.

Namun, permintaan tim redaksi harianriau.co tidak digubris. Terlihat, dari sikap Iwan Taruna yang hanya membaca permintaan tersebut tanpa ada balasan.

Contoh ketakutan lainnya berasal dari pihak Polres Inhil yang lebih memilih bungkam perihal kasus dugaan penangkapan adik dari mantan Bendahara Umum (Bendum) partai berlambang 'BMW'.

Terbukti, dengan lemparan 'bola panas' Kapolres Inhil kepada Kasat Res Narkoba saat dimintai klarifikasi kronologis penangkapan oleh awak media, Jum'at (6/5/2016) siang.

"Coba jumpai Kasat Narkoba," tukasnya.

Saat tim redaksi harianriau.co berusaha menemui Kasat Res Narkoba di Mapolres Inhil guna meminta klarifikasi, Kasat Res Narkoba sedang tidak berada ditempat dan tak satupun dari personel Sat Res Narkoba yang berada diruangan kala itu.

Meski kerap terkendala, hingga saat ini tim redaksi harianriau.co terus berupaya melakukan penelusuran terkait dua hal yang telah membuat gejolak dalam konstelasi politik daerah Kabupaten Inhil, yakni lelang 8 proyek peningkatan jalan dan penangkapan pengusaha konstruksi berinisial, H yang merupakan adik dari mantan politisi nasional. (Tim)

Halaman :

Berita Lainnya

Index