Hidup Bermewah-mewahan Haram dalam Islam?

Hidup Bermewah-mewahan Haram dalam Islam?
Perhiasan Mewah (Foto: Shutterstock.com)

HARIANRIAU.CO - Islam mengajarkan pemeluknya untuk menjalani hidup secara sederhana. Meski begitu, tidak ada larangan seorang Muslim untuk memiliki banyak harta.

Jika punya harta berlebih, tentu akan berpengaruh pada gaya hidup seseorang. Contohnya, dia akan membeli pakaian mahal agar terlihat lebih menarik.

Bahkan dalam sejarah Islam, ada sebagian ulama yang hidup dalam kemewahan. Salah satu contohnya adalah Imam Malik.

Lantas, apakah benar bermewah-mewahan merupakan hal yang dilarang dalam Islam?

Dikutip dari laman rumah fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat Lc. menjelaskan kemewahan yang dimiliki seseorang dapat bersifat relatif. Ini karena perbedaan cara pandang.

Misalnya, orang kaya punya jam tangan seharga Rp70 juta mungkin akan menilai apa yang dia miliki hanya barang biasa. Ini karena dia sudah terbiasa hidup mewah dan punya harta melimpah.

Orang tersebut baru disebut bermewah-mewahan jika yang memandang adalah orang lain. Juga jika dipandang dari kelas di bawahnya.

Bermewah-mewahan barulah diharamkan dalam Islam jika dijalankan dengan car-cara berikut. Pertama, kekayaan didapat dari jalan haram.

Seorang pejabat tentu punya gaji yang besar sesuai jabatan yang dia pegang. Jika dia menggunakan upahnya untuk menumpuk harta, hal itu dibolehkan.

Tetapi, jika pejabat tersebut punya pendapatan dari cara haram, seperti korupsi, maka dia terlarang untuk bermewah-mewahan.

Kemudian, pemilik harta punya niat menyombongkan diri. Kesombongan bukanlah termasuk sifat hamba yang beriman.

Dalam catatan sejarah, Nabi Sulaiman AS punya harta yang luar biasa banyak. Tetapi, Nabi Sulaiman tidak pernah menyombongkan diri. Hal ini seperti tertuang dalam Surat An Naml ayat 40.

Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: " Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari."

Lebih haram lagi jika seseorang tidak mampu namun ingin hidup mewah. Alhasil, dia ingin memenuhi hasratnya dengan mengabaikan halal dan haram.

Kemudian, tidak mau berbagi. Orang yang menimbun harta tapi tidak mau mengeluarkan zakat atau sedekah maka mendapat ancaman siksaan dari Allah SWT di Hari Akhir. Emas-emas yang dia kumpulkan akan dipanaskan, lalu ditempelkan di seluruh bagian tubuhnya, seperti tertuang dalam Surat At Taubah ayat 34.

Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.

Selengkapnya...



 

Sumber: dream.co.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index