Fakta Selaput Dara dan Keperawanan

Fakta Selaput Dara dan Keperawanan
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Banyak pria yang mempersoalkan keperawanan pasangannya saat hendak menikah.

Tidak jarang, banyak yang kemudian melakukan tes keperawanan. Sebenarnya apa sih itu keperawanan dan apa hubungannya dengan selaput dara?

Selaput dara merupakan lapisan selaput yang tipis dan merentang di bagian bawah vagina. Biasanya selaput dara berbentuk seperti cincin dengan lubang kecil untuk keluarnya darah menstruasi.

Selaput dara ini dapat dilihat menggunakan cermin dengan cara merentangkan bibir vagina atau labia. Namun tidak banyak wanita yang menyadari keberadaan selaput dara miliknya.

Seiring bertambahnya umur, selaput dara akan berubah bentuk dan menjadi elastis. Saat dewasa, selaput dara akan semakin menebal dibanding saat remaja. Hal ini dipengaruhi adanya perubahan hormon, termasuk hormon estrogen.

Penyebab robeknya selaput dara bisa bermacam-macam. Umumnya, selaput dara akan robek saat melakukan hubungan seksual.

Namun, beberapa aktivitas lain seperti olehraga, berkuda, bersepeda dan masturbasi menggunakan alat bantu seks serta tindakan medis tertentu juga dapat menyebabkan robeknya selaput dara.

Pada anak-anak atau remaja, selaput dara yang robek akibat trauma fisik, bisa pulih lebih cepat dibanding wanita dewasa.

Lalu benarkah selaput dara yang utuh bisa menjadi tanda keperawanan? Sebenarnya tidak semua wanita akan memiliki robekan selaput dara saat melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya. Bahkan ada juga wanita yang terlahir tanpa memiliki selaput dara.

Menurut penelitian, perdarahan yang terjadi akibat robeknya selaput dara hanya terjadi pada sebagian besar wanita saja.

Utuh atau tidaknya selaput dara bukan menjadi tanda keperawanan, atau menentukan apakah wanita tersebut sudah pernah melakukan hubungan seksual. Banyak faktor yang menyebabkan selaput dara robek selain karena hubungan seksual.

Sumber: rakyatku

Halaman :

Berita Lainnya

Index