Usai 'Gitukan' 7 Siswinya, Pak Guru ini Bilang: Cuma Sayang, Gak Pakai Nafsu

Usai 'Gitukan' 7 Siswinya, Pak Guru ini Bilang: Cuma Sayang, Gak Pakai Nafsu

HARIANRIAU.CO - Ini pengakuan KH, oknum guru SD Negeri 100314 Desa Huraba, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), yang ditangkap polisi karena dugaan ‘menggitukan’ 7 siswinya.

Informasi yang dihimpun, Rabu (31/1/2018), saat diperiksa penyidik usai ditangkap Polres Tapsel dari kediamannya, Desa Pintu Langit Jae, Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, KH membantah telah melakukan perbuatan tak senonoh kepada para muridnya.

KH berdalih, ia hanya memeluk dan mencium 7 siswinya sebagai bentuk kasih sayang seorang guru kepada muridnya. Ia juga mengaku saat melakukannya, sama sekali tanpa disertai hasrat atau nafsu.

“Saat diperiksa tersebut, tersangka sama sekali tidak membatah kalau dirinya sering mencium dan memeluk muridnya. Alibinya, kalau cium dan peluk itu menunjukkan kasih sayang kepada muridnya supaya lebih giat lagi belajar. Sampai saat ini korbannya ada 7 siswi,” kata Kasat Reskrim Polres Tapsel, AKP Ismawansa, melalui Kanit PPA Satreskrim Polres Tapsel, Iptu Happy MS, kepada wartawan.

Pak guru itu boleh saja punya alasan seperti itu. Namun polisi memiliki bukti yang kuat terhadap aksi tak senonoh tersebut. Karenanya, penyidik menjerat KH dengan Pasal 81 subs Pasal 82 UU RI No. 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI
nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

Pengakuan yang sama juga disampaikan KH saat ditanya wartawan usai diperiksa penyidik. Ayah 5 anak ini mengaku mencium dan memeluk siswinya sebagai motivasi agar mereka mendapat nilai yang baik.

“Saya hanya cium aja, bukan menc@buli, saya tidak ada nafsu. Tapi saya pasrah kalau dihukum, saya anggap ini cobaan. Tapi saya bersumpah tak ada mencabuli,” ujarnya dilaporkan medansatu.

Kasus ini terungkap setelah salah seorang siswi KH yang masih duduk di bangku kelas 3 SD melapor kepada orangtuanya. Dia mengaku telah dicium dan diraba alat vitalnya oleh oknum guru itu. Ternyata nasib serupa juga dialami para siswi lainnya. Para orangtua korban lalu membuat laporan ke Polres Tapsel.

Halaman :

Berita Lainnya

Index