Susi Lestari, Mahasiswi dan Guru Honor Cantik ini Tewas Diperkosa di Kebun Sawit

Susi Lestari, Mahasiswi dan Guru Honor Cantik ini Tewas Diperkosa di Kebun Sawit
Jenazah Susi Lestari di RSUD Djasamen Saragih. (ist/metro24jam.com) Sumber: metro24jam

HARIANRIAU.CO - Siapa sangka, nasibnya ternyata tak seelok parasnya. Sejak tak kembali ke rumah seusai kuliah, keluarganya yang sudah panik pun menjadi tak karu-karuan saat menemukan tragedi primadona kampus itu, Kamis (8/2/2018) jelang Jumat (9/2/2018) kemarin.

Dengan kondisi sekujur tubuh dipenuhi luka lebam, gadis 19 tahun itu ditemukan tewas di tengah kebun sawit Afdeling IV Desa Londut, Kecamatan Kualuh Hulu, Labuhanbatu Utara (Labura). Temuan persisnya terjadi Kamis (8/2/2018) sekira jam 23.00 Wib.

Susi Lestari semasa hidup. (Facebook/Tarry LesTarii Charagiiel)

Hasil pemeriksaan sementara, Kapolsek Kualuh Hulu AKP Romson Sihombing yang turun ke lokasi penemuan menyebut kematian gadis cantik itu akibat dibunuh setelah sebelumnya diperkosa.

“Disinyalir meninggal dunia akibat kekerasan,” kata Kapolsek AKP Romson Sihombing pada wartawan.

“Ada indikasi [pemerkosaan], tapi nanti saja [kepastian dari] hasil otopsinya,” imbuhnya saat dicecar soal motif aksi pemerkosaan. “Jenazah (Susi) dibawa ke Siantar untuk otopsi,” sambungnya lagi seperti dilaporkan metro24jam.

Susi yang tinggal di Dusun V Desa Mekar Marjanji, Kecamatan Aek Songsongan, Asahan, selama ini dilaporkan kuliah di Fakultas Sastra Universitas Pelita, Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara (Labura).

Saat ditemukan, kondisinya memang tampak mengenaskan. Luka (seperti akibat hantaman benda keras) di sekujur kepalanya mengeluarkan darah.

Darah juga ke luar dari hidung dan telinganya. Ia yang kaku telentang belepotan darah juga ditemukan tak lagi mengenakan celana dalam. Pakaian yang dikenakannya pun tampak acak-acakan.

Polisi melakukan olah TKP di lokasi penemuan. (Facebook/Laburaku)

Info dihimpun dari pihak keluarganya serta Polsek Kualuh Hulu menyebut, Kamis (8/2/2018) jelang siang lalu Susi Lestari pergi dari rumah keluarganya guna kuliah.

Ia berangkat ke kampus dengan mengendarai kreta. Tapi jelang sore Kamis itu, sang primadona kampus itu tak juga kembali ke rumah orangtuanya.

Temuan tak biasa itu kontan membuat keluarganya panik. Pencarian di kawasan yang selalu dilalui Susi saban pulang dari kampus pun dilakukan sejumlah saudaranya.

Pencarian yang tak berbuah hasil hingga Kamis jelang Jumat dinihari itu pun semakin membuat keluarganya resah.

“Dia pergi kuliah naik kreta. Sejak itu, keluarga nungguin dia sampe (Kamis) jam 8 malam, karena gak pulang ke rumah,” tutur Pangat, paman Susi, saat ditemui di ruang jenazah RSUD dr Djasamen Saragih, Siantar.

Di tengah keresahan soal keberadaan Susi, jelang dinihari kemarin, kabar mengejutkan pun sampai ke telinga keluarganya.

Ceritanya, seorang kerabat yang turut mencari Susi mendapat info soal kreta milik gadis itu terparkir di pinggir jalan menuju Desa Aek Londut, Kecamatan Kualuh Hulu, Labura. Info itu kontan membuat para keluarga menuju ke sana.

Setiba di lokasi yang akhirnya menjadi hujan air mata itu, anehnya (sesaat sebelum mayat ditemukan), mesin kreta Susi ditemukan hidup.

“Ya, kami semua heran. Kreta dia hidup pas kami lihat. Di daerah kebun sawit itu juga akhirnya kami temukan dia [telah tewas],” ujar Pangat.

Keluarganya menduga kuat, Susi Lestari lebih dulu diperkosa sebelum nyawanya dihabisi. “Posisinya telentang. Terus wajahnya lebam, kayak kena benda tumpul,” sambung kerabat Susi yang lain.

Lalu mengapa lokasi kematiannya yang tragis berada di kawasan yang tak biasa dilaluinya saban pulang dari kampus menuju rumah?

Lokasi penemuan segera sedikit membuka tabir tragedi gadis malang itu. Menurut Kapolsek AKP Romson Sihombing, sebelum mautnya terjadi, Kamis sore itu Susi ditengarai tengah berkendara motor menuju rumah abangnya di Dusun Londut, Labura. Dia dijegat perampok?

Seiring penemuan jenazahnya, polisi malah menemukan barang-barang gadis itu. Selain motor, sebuah ponsel Nokia warna silver dan sebuah tas hitam milik Susi juga ditemukan di lokasi penemuan mayat gadis itu.

Hingga Jumat (9/2/2018) kemarin, Kapolsek AKP Romson mengaku pihaknya masih menyelidiki sosok sadis pembunuh gadis malang itu.

Guru yang Baik

Sementara itu, info yang diperoleh dari akun Facebook dan Instagram @Laburaku, selain berstatus mahasiswi, Susi Lestari juga merupakan seorang guru honor di SDN 118253, Afdeling 4, Londut.

Suasana di rumah duka. (Facebook/Laburaku)

Dari keterangan di akun tersebut, Susi Lestari pulang dari kampus bersama seorang temannya, warga Afdeling 4, Desa Londut. Jelang magrib itu, Susi lebih dulu mengantarkan sang teman ke rumahnya.

Selanjutnya, Susi pun beranjak hendak pulang menuju Sibalanga mengendarai kreta sendirian. Dalam perjalanan itulah, Susi Lestari akhirnya tak pernah tiba di rumahnya hingga ditemukan sudah tak bernyawa lagi.

Susi dikatakan memiliki kepribadian yang baik dan ramah. Malam itu, banyak teman dan kerabat yang langsung datang ke rumah duka di kediaman abang Susi di Afdeling IV, Desa Londut.

Halaman :

Berita Lainnya

Index