Kisruh Dualisme, Edi Sindrang Yakin Tak Berimbas Terhadap Inhil

Kisruh Dualisme, Edi Sindrang Yakin Tak Berimbas Terhadap Inhil

HARIANRIAU.CO INDRAGIRI HILIR - Terkait kekisruhan politik perihal dualisme kepengurusan dua organisasi pendiri Partai Golkar, yakni Kosgoro 1957 dan Soksi saat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar belum lama ini, Edi Haryanto Sindrang meyakini hal tersebut tidak akan berimbas terhadap kepengurusan Kosgoro 1957 dan soksi pada level daerah, khususnya di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Terlebih, dengan dikeluarkannya keputusan oleh Komite Ad Hoc Partai Golkar yang menyatakan kepemimpinan Kosgoro 1957 oleh Agung Laksono dan Soksi oleh Ade Komaruddin merupakan kepengurusan yang sah.

Selain itu, politisi Partai Golkar yang akrab disapa Edi Sindrang ini, mengatakan DPD II Partai Golkar Kabupaten Inhil tidak perlu melakukan rapat Konsolidasi bagi para pengurus.

"Untuk apa rapat konsolidasi. Toh, DPD II Partai Golkar Inhil sudah solid kok hingga kini," tukasnya kepada harianriau.co disalah satu gerai kopi yang berada di Kota Tembilahan, Selasa (16/5/2016).

Lebih lanjut, Edi Sindrang mengatakan dengan terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2014-2019. Maka, diharapkan seluruh pengurus dapat membangun sinergitas antar sesama dalam melaksanakan kegiatan keprograman nantinya.

"Tentunya, seluruh pengurus dan DPD harus mendukung sepenuhnya kebijakan Beliau (Setya Novanto, red), tanpa terpengaruh dengan kekisruhan yang pernah terjadi "ditubuh" Partai Golkar selama ini," tandasnya. (Dedek Pratama)

Halaman :

Berita Lainnya

Index