Warganet Ini Beberkan Foto Rahasia Suliyono, Latarbelakangnya Bikin Kaget

Warganet Ini Beberkan Foto Rahasia Suliyono, Latarbelakangnya Bikin Kaget

HARIANRIAU.CO - Aksi penyerangan Gereja Lidwina Bedog, Sleman, Yogyakarta saat menjalankan peribadatan mengundang keprihatinan dari banyak kalangan. Tak sedikit pihak yang kemudian mengecam dan mengutuk aksi lelaki dengan memakai pedang dalam aksi penyerangan tersebut.

Ironisnya, pelaku yang diketahui bernama Suliyono (22) warga Krajan RT 02/RW 01 Desa Kandangan, Pesanggrahan, Banyuwangi, Jawa Timur itu masih berstatus mahasiswa.

Tindakan pelaku itu tentu saja sangat menciderai kerukunan umat beragama di Indonesia selama ini.

Yang menjadi pertanyaan publik saat ini adalah motif pelaku melakukan penyerangan dengan menggundakan pedang samurai itu.

Banyak yang menilai, aksi tersebut adalah teror yang berkaitan dengan paham radikalisme.

Buya Syafii saat mengajak berdialog Suliyono, pelaku penyerangan Gereja Lidwina. Foto via @Alim

Buya Syafii saat mengajak berdialog Suliyono, pelaku penyerangan Gereja Lidwina. Foto via @Alim

Sebagian yang lain mengasumsikan warga Banyuwangi itu mengidap gangguan jiwa alias gila.

Sementara yang lain, menyebut aksi tersebut bisa jadi hanya kriminal biasa.

Nah, seorang warganet pun membeberkan pun membeberkan rahasia kelakuan Suliyono sang pelaku penyerangan.

Foto itu diunggah pemilik akun @NyiMasRuminah pada Senin (12/2/2018) sekitar pukul 06.21 WIB itu.

9 Fakta Sosok Suliono, Penyerang Jemaat Gereja St Lidwina

Dalam foto tersebut terlihat sekaligus mematahkan anggapan bahwa Suliyono mengalami gangguan jiwa.

Sebab, dalam foto tersebut, ia tampak tersenyum bersama sejumlah teman-temannya.

Video Pelaku Penyerang Gereja

Video saat pelaku menyerang jemaat Gereja Lidwina, Minggu (11/2/2018).

Yang cukup mengejutkan adalah latar belakang yang ada di dalam foto tersebut.

Sebab, meski tidak jelas dimana lokasi tepat, namun bisa dipastikan foto itu diambil di sebuah mall.

“Sepertinya dia anak yg berpendidikan bisa ngemall juga, pelaku penyerangan di gereja yogyakarta. Pak polisi mohon selidiki tuntas dan tak ada yg ditutupi,” tulis pemilik akun yang mentatukan ke akun @DivHumasPolri.

Dalam foto terlihat, Suliyono tengah memanggul sebuah tas ransel.

Selain itu, ia memakai pakaian warna gelap ditambah sorban hitam melekat di kepalanya.

Tak hanya itu, diantara teman-temannya, hanya Suliyono saja yang mengacungkan jari telunjukknya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah menurunkan Densus 88 Anti Teror dalam penyelidikan penyerangan Gereja Lidwina Bedog, Sleman, Yogyakarta.

Hal itu dilakukan untuk menyelidiki lebih lanjut profil pelaku yang menjadi aktor tunggal dalam tragedi kegiatan peribadatan itu.

Suasana di depan Gereja St Lidwina saat aksi penyerangan

Suasana di depan Gereja St Lidwina saat aksi penyerangan

“Densus 88 sudah turun ke sana, jajaran intel dari Mabes Polri bekerjasama (dengan) Polda DIY untuk mendalami siapa saudara Suliyono ini,” ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2018).

Dari hasil penyelidikan sementara, kata Tito, pelaku memang bernar berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur.

Akan tetapi, sambungnya, ia juga pernah tinggal di Poso, Sulawesi Tenggara dan Magelang, Jawa Tengah.

Sehingga, menurut Tito, dari data jati diri yang bersangkutan telah berpaham radikal yang pro kekerasan.

Bahkan, lanjut Tito, berdasarkan informasi yang didapatnya, Suliyono pernah membuat paspor untuk berangkat ke Suriah.

“Tapi tidak berhasil. Akhirnya dia melakukan amaliyah (beraksi) untuk menyerang dalam tanda petik kafir versi dia,” ungkapnya.

Dengan latar belakang tersebut, pihaknya untuk sementara mendapat kesimpulan bahwa Suliyono memang sosok penganut radikalisme.

“Oleh karena itu, kita lihat yang bersangkutan sangat mendekati bahwa yang bersangkutan sosok yan radikal,” ujarnya.

Karena itu, lanjut Tito, penyidik terus berupaya mengembangkan untuk mencari informasi terkait jaringan-jaringan tertentu.

Pelaku penyerang Gereja Lidwina, Suliyono (lingkaran merah)

Pelaku penyerang Gereja Lidwina, Suliyono (lingkaran merah)

“Persoalannya apakah (pelaku) bekerja sendiri, lone wolf, atau bagian dari jaringan. Ini yang sedang dikembangkan,”

Saat ini, sambungnya, polisi tengah menggali informasi lain berkenaan Suliyono dan jaringan paham radikal.

“Sedang dikejar terus oleh tim Mabes Polri dan Polda (DIY) bergabung. Saya juga sudah minta teman-teman instansi intelijen lain membantu,” pungkasnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index