Kecepatan Olahraga Ini Bisa Kalahkan Lari Macan Tutul

Kecepatan Olahraga Ini Bisa Kalahkan Lari Macan Tutul

HARIANRIAU.CO - Olimpiade Musim Dingin 2018 di PyeongChang, Korea Selatan, boleh dikatakan olahraga yang memperlombakan kecepatan.

Siapa yang tercepat dialah pemenangnya.

Misalnya dalam cabang Luge, Downhill Skiing, Bobsled, dan Speed Skating.

Olahraga-olahraga di atas memang terdengar asing di Indonesia.

Namun, yang menarik berapakah kecepatan maksimal yang dapat ditempuh dari cabang olahraga tersebut?

Untuk mengetahuinya, situs berita Time melakukan sebuah perbandingan di antara keempat cabang olahraga tersebut.

Sebagai tolak ukur, Time membandingkannya pada kecepatan macan tutul salju (snow leopard) yang dapat ditemukan di Asia Tengah.

Alasan pemilihan macan tutul salju karena dianggap sesuai dengan kondisi salju yang sama-sama dialami oleh atlet yang berlaga di PyeongChang.

Macan tutul salju dapat berlari antara 35 dan 40 mph. Dirata-ratakan menjadi 38 mph atau sekitar 61 kph.

Lalu apakah keempat cabang olahraga tersebut dapat menyaingi kecepatan macan tutul salju?

Dan hasilnya sebagai berikut,

1. Luge dengan kecepatan 81 mph atau sekitar 130 kph

2. Bobsled dengan kecepatan 79 mph atau sekitar 127 kph

3. Downhil Skiing dengan kecepatan 66 mph atau sekitar 106 kph

4. Speed Skating dengan kecepatan 33 mph atau sekitar 53 kph

5. Snow Leopard dengan kecepatan 38 mph atau sekitar 61 kph.

Perbandingan kecepatan 4 cabang olahraga di Olimpiade Musim Dingin 2018 di PyeongChang dan macan tutul salju.

Perbandingan kecepatan 4 cabang olahraga di Olimpiade Musim Dingin 2018 di PyeongChang dan macan tutul salju. (time.com)

Sebagai informasi, hewan terceapat di dunia yang tercatat saat ini adalah cheetah, dengan kecepatan mencapati 61 mph atau sekitar 98 kph!

Barangkali cheetah tak dapat mencapai kecepatan maksimal di bawah guyuran salju.

Kembali ke Olimpiade. Hingga saat ini, Luge memecahkan rekor di Pyeongchang dengan kecepatan 81,3 mph.

Cara bermain Luge, posisi tubuh tidur terlentang di atas papan. Kedua bahu dirapatkan sejajar dengan badan dan kepala menghadap ke depan.

Papan akan diluncurkan di arena bersalju. Cara mengemudikannya memakai bahu dan kaki. Tidak ada rem untuk menghentikannya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index