HARIANRIAU.CO - Belum lama ini sempat viral video balita (MU) 11 bulan diajak mengamen oleh bapaknya, Zalfur (61 tahun). Video yang pertama kali diunggah akun Instagram @nanaaelena pada 13 Februari itu memperlihatkan MU sedang lemas lunglai di atas lantai sebuah minimarket di kawasan Jakarta Pusat.
Pada saat kejadian, Zalfur terlihat duduk di sebelah balita dan sedang menghitung uang hasil mengamen. Ia seolah tak peduli dengan kondisi MU. Padahal waktu itu sudah larut malam, di mana seharusnya anak balita sudah lelap di tempat tidur.
Menanggapi kejadian tersebut, pihak Kepolisian akhirnya mengamankan Zalfur dan membawa MU untuk diperiksa di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Berdasarkan pemeriksaan polisi, tidak ditemukan tindak pidana pada Zalfur.
"Hasil pemeriksaan sementara, kami tidak melihat adanya unsur pidana. Motifnya betul-betul ekonomi," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Roma Hutajulu di Markas Polres Metro Jakarta Pusat, Kamis, 15 Februari 2018.
Zalfur mengaku memanfaatkan anaknya mengamen supaya membangkitkan rasa iba orang yang melihat, sehingga dapat mendulang lebih banyak uang.
Meski demikian, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tidak membenarkan alasan apa pun membawa anak untuk mengamen maupun mengemis. “Apa pun alasannya anak diajak untuk mengemis tidak tepat. Ini harus dicegah.” Pernyataan itu disampaikan Susanto di laman KPAI.
Menurut Susanto, KPAI telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta agar dapat memastikan anak-anak tidak dimanfaatkan untuk mengemis. 
Susanto juga mengimbau kepada masyarakat apabila menemukan anak-anak menjadi pengamen maupun diajak mengemis, agar melaporkan pada KPAI. “Kami juga meminta kepada masyarakat, jika menemukan seperti itu, laporkan segera ke KPAI,” kata Susanto.
KPAI memiliki laman yang menyediakan kanal khusus pengaduan online, serta nomor telepon dan email. (ase)
.jpeg)
