PARAH BETUL! Diberi Makan, Pekerjaan, Baju Dicucikan, Malah Lakukan Kekerasan Seksual

PARAH BETUL! Diberi Makan, Pekerjaan, Baju Dicucikan, Malah Lakukan Kekerasan Seksual
ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Tak terbilang kekecewaan keluarga besar W (15) siswi SMP yang nyaris diperkosa seorang pemuda berinisial PS (26). Putri mereka kini trauma, kini sedang dirawat di RSUD Aek Kanopan Labuhanbatu Utara.

Pasca kejadian itu, korban terlihat masih syok. Anak kedua dari tiga bersaudara ini terbaring lemas di Rumah Sakit. Ibu korban berinisial S membenarkan peristiwa yang menimpa putrinya itu. Dia menceritakan, Sabtu dini hari, atau jam masuk sekolah, korban tersadar dan menemuinya.

“Kami tanya kenapa kamarnya berdarah. Anak saya bilang, dia dipukul. Dia menceritakan peristiwa yang dialaminya. Mendengar cerita itu, ada percobaan pemerkosaan (pelecehan seksual). Kami kemudian membawa dia ke Puskesmas terdekat dan pihak puskesmas menyarankan untuk melaporkan kejadian ini ke polisi. Kami pun langsung melapor dan membawa anak kami ke RSUD Aek Kanopan Labura,” kata Ibu korban seperti dilansir Metro Asahan (grup Pojoksumut).

Dia kemudian mengucapkan terimakasih kepada pihak kepolisian yang telah bekerja keras mengejar pelaku dan akhirnya tertangkap. “Selaku orangtua, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang sudah berusaha mengejar pelaku. Saya berharap pelaku dihukum berat. Dia tega. Padahal dia sudah kami anggap seperti keluarga. Dia sudah satu bulan tinggal di rumah kami. Dia bekerja sebagai kernet,” ujar wanita itu dengan mata berkaca-kaca saat berada di RSUD Aek Kanopan Labura menemani korban.
Hal itu juga dibenarkan abang korban, A. Ia mengatakan, pelaku sudah satu bulan bekerja dengannya dan tinggal bersamanya di rumah orangtua. Bahkan, makan serta mencuci bajunya adalah keluarga mereka. “Kami tidak banyak bekirah dengannya. Setiap apa yang saya suruh selalu dia kerjakan. Saya tidak menaruh curiga kepadanya. Ternyata diam-diam dia menaruh hati sama adikku. Diam-diam dia masuk ke kamar adikku,” ujar A, abang korban.

“Saya tidak tau pasti keluarganya. Saya jumpa dengannya di daerah Riau. Katanya dia butuh kerjaan. Kerja apa saja pun dia mau. Sejak itu, saya ajak dia kernet BBC yang saya bawa. Dia pun mau dan gigih bekerja. Apa yang disuruh dikerjakannya. Saya tidak menyangka hal ini terjadi,” sebutnya.
Sementara PS, warga Lubukpakam ini mengaku belum sempat memperkosa korban. Namun, dia membenarkan mengambil perhiasan dan memukul korban pakai broti karena berusaha melawan. PS juga mengaku khilaf karena saat itu sedang dalam pengaruh narkoba. “Saya lakukan itu karena pengaruh narkoba, bang. Dia saya pukul pakai broti yang saya lihat ada di dekat pintu belakang. Dia terbangun dan berontak. Saya belum sempat menggituin dia, tapi dia terus melawan makanya saya pukul,” kata PS kepada wartawan saat berada di Polsek Kualuh Hulu Labura.

Kapolsek Kualuh Hulu AKP R Sihombing SH membenarkan penangkapan pelaku. Menurut Kapolsek, saat semua penghuni rumah sudah tertidur pulas, pelaku masuk ke kamar korban. Dia kemudian mengambil perhiasan, lalu hendak melakukan pelecehan seksual kepada korban. Namun korban tersadar dari tidurnya dan terbangun sembari berontak dan berusaha menghindari pelaku.

Pelaku yang sehari-harinya tinggal di rumah korban, karena satu pekerjaan dengan abang korban berinisial A, pelaku mengambil kayu broti yang ada di dekat pintu. Kemudian memukul bagian rahang leher korban hingga tidak sadarkan diri. Melihat korban pingsan, pelaku melari kan diri ke arah Parapat.

“Barang bukti yang kita amankan berupa gelang, cicin, handphone Android merek Vivo milik korban, serta kayu broti sebagai alat memukul korban. Jadi, pasal yang kita kenakan terhadap tersangka adalah pencurian dengan kekerasan,” ujar Kapolsek.

sumber: pojoksatu

Halaman :

Berita Lainnya

Index