Harimau Sumatera Malang ini Tewas Ditombak Warga, Organ Tubuhnya Dipreteli

Harimau Sumatera Malang ini Tewas Ditombak Warga, Organ Tubuhnya Dipreteli
Harimau yang dibantai warga karena diduga telah menerkam pria Madina, beberapa hari lalu.

HARIANRIAU.CO - Tewasnya seekor Harimau Sumatera dengan cara ditombak karena masuk ke pemukiman warga di Desa Bangkelang, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut), memunculkan tanda tanya besar. Sebab, organ tubuh satwa yang dilindungi itu diduga dipreteli atau dicincang organ tubuhnya oleh oknum yang tak bertanggung jawab. Selanjutnya, hewan mamalia tersebut diserahkan kepada petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumut.

Kepala BKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi mengatakan, pihaknya mencurigai harimau tersebut disinyalir sengaja tewas dibunuh. Setelah mati, organ tubuhnya lalu diambil oleh oknum.

“Sebagian anggota tubuh bangkai hewan itu yang hilang di antaranya kulit bagian dahi dan muka. Selain itu, kuku kedua kakinya, kulit ekor dan gigi taring,” ungkapnya dalam keterangan pers di Medan, Senin (5/3/2018).

Disebutkan Hotmauli, harimau itu berjenis kelamin jantan dengan usia diperkirakan 2-3 tahun. Panjang tubuhnya sekitar 348 centimeter dan tinggi 104 centimeter.

“Di tubuhnya, ditemukan bekas luka tembak dan senjata tajam. Sementara, pada bagian kepala persisnya bawah telinga ada luka lama yang diduga sempat mendapat kekerasan dari manusia,” sebutnya.

Ia menuturkan, sangat disayangkan sikap warga yang tidak mengizinkan petugas kepolisian dan BKSDA setempat (Batang Gadis) untuk masuk ke lokasi.

“Kita selidiki dulu fakta dan indikasinya, karena ada kecurigaan sengaja dibunuh. Kalau hanya untuk mempertahankan diri, lalu harimaunya dibunuh oke lah. Akan tetapi, kenapa harus ada yang hilang dari anggota tubuh hewan tersebut,” cetus Hotmauli dilaporkan pojoksatu.id.

Dikatakannya, menurut undang-undang hewan ini jelas dilindungi dan ada aturan yang melarang apalagi memperdagangkan. Tak hanya itu, mengambil sebagian dari tubuh harimau hidup atau mati itu juga tidak boleh.

“Kasus ini masih perlu penyelidikan lebih lanjut untuk menelusuri indikasi-indikasi yang muncul diduga sengaja dibunuh dan organ tubuhnya diambil,” tandas Hotmauli.

Ia menambahkan, bangkai harimau malang tersebut kini sudah dimusnahkan dengan cara dibakar oleh petugas BKSDA dan Polres Mandailing Natal.

Halaman :

Berita Lainnya

Index