Kisah Siti Maryam Dapat Buah-Buahan Langsung dari Langit

Kisah Siti Maryam Dapat Buah-Buahan Langsung dari Langit
ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Siti Maryam dikenal sebagai ibunda Nabi Isa as dan salah satu wanita teladan yang diberikan jaminan surga oleh Allah SWT.  Dia lahir dari seorang ibu bernama Hannah binti Faqudz, saudara ipar Nabi Zakaria, dan ayahnya adalah Nabi Imran.

Imran dan istrinya tak kunjung dikaruniai anak meski sudah bertahun-tahun hidup bersama. Sampai suatu ketika, Hannah benazar kepada Allah jika ia diberi keturunan, nanti anak tersebut akan diserahkan ke Baitul Maqdis untuk menjadi pelayan di Baitul Maqdis.

Setelah bernazar, doa Hannah pun dikabulkan dan ia mengandung. Namun sebelum Maryam lahir, Imran meninggal dunia. Maryam tumbuh jadi anak yang berbakti dan saleh. Meski masih kecil, tapi ibadahanya sudah melampaui orang-orang dewasa.

Singkat cerita setelah melalui diskusi yang rumit, Maryam di usia 6 tahun diserahkan ke Baitul Maqdis untuk beribadah dan melayani Rumah Suci tersebut. Dia tumbuh di bawah asuhan Nabi Zakaria yang mengajarkan kepada Maryam isi sebenarnya kitab Taurat yang ketika itu banyak diselewengkan oleh para tokoh agama demi keuntungan mereka sendiri.

Maryam kecil mampu menguasai isi dan makna kitab Taurat dengan benar meski usianya masih belia. Namun ia menerima perlakuan kasar dari para pendeta yang iri kepadanya. Ia melewati masa kecilnya dengan banyak penderitaan, dan begitupun ketika beranjak dewasa, cobaan yang dialami Maryam semakin berat.

Namun Maryam tetap tabah dan ia tetap menghabiskan waktu dengan beribadah ketimbang bergaul dengan orang-orang kecuali dengan Nabi Zakaria. Ia banyak melakukan puasa dan suka memberikan jatah buka puasanya kepada orang miskin.

Sementara Maryam rela kelaparan dengan sedikit makanan. Tapi ia tetap percaya kalau Allah akan selalu menjaganya. Karna itulah tingkat keimanan dan kesabaran Maryam semakin tinggi, sampai Allah pun menurunkan mukjizat kepadanya.

Di pondok tempat Maryam tinggal selalu ada makanan berupa buah-buahan yang Allah berikan langsung kepadanya tanpa ada perantara manusia. Bahkan Nabi Zakaria pun dibuat heran darimana datangnya buah-buahan tersebut.

Baca Juga: Kisah Panglima Romawi yang Masuk Islam dan Mati Syahid

Zakaria berkata: Hai Maryam dari mana kamu memperoleh makanan-makanan ini?

Maryam menjawab: Makanan itu diberikan langsung oleh Allah. Allah memberikan rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya tanpa perhitungan.

“Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata: “Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?” Maryam menjawab: “Makanan itu dari sisi Allah”. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.” (QS: Ali Imran, ayat 37)

Mendengar jawaban tersebut, Nabi Zakaria sadar kalau buah-buahan itu Allah berikan langsung kepada Maryam. Nabi Zakaria juga belajar satu hal penting bahwa Allah itu memberikan segala sesuatu kepada siapa saja yang dihendakinya tanpa perhitungan.

Ketika itu pula, Zakaria yang di usia tuanya masih belum dikaruniai anak langsung meminta kepada Allah untuk diberikan keturunan. Dia sadar bahwa sesuatu yang diinginkannya harus diminta kepada Allah.

Tak lama kemudian istri Zakaria mengandung meski usianya sudah sangat tua. Kemudian lahirlah Yahya yang kelak akan jadi nabi penerus Zakaria.

Memetik hikmah dari kisah di atas, kita jadi tahu kalau Allah itu bisa memberikan apapun kepada siapa saja yang dihendaki-Nya. Allah itu memberikan rezeki kepada manusia tanpa perhitungan, tapi manusia masih suka itungan saat mau melakukan ibadah.

Selain itu panjatkanlah doa kepada Allah atas segala sesuatu yang diinginkan. Jangan hanya berdiam diri, tapi berdoalah dan kemudian tunjukkan bukti nyata bahwa kita ingin doa tersebut dikabulkan. Ingat, Allah mampu memberikan sesuatu segala sesuatu kepada siapa saja, tapi Allah juga mampu mengambil sesuatu tersebut kapanpun Dia berkehendak.
 

Sumber: wowmenariknya

Halaman :

Berita Lainnya

Index