Tuntut Hal Ini, Warga Desa Pulau Muda Berangkat ke Pelangiran

Tuntut Hal Ini, Warga Desa Pulau Muda Berangkat ke Pelangiran
FOTO: tribunpekanbaru

HARIANRIAU.CO -  Pasca serangan harimau yang menewaskan Yusri Efendi warga Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan pada Sabtu (10/3/2018) malam lalu, masyarakat desa tidak tinggal diam. Pagi ini, Senin (12/3/2018), sekitar 200 lebih masyarakat Pulau Muda berangkat ke Simpang Kanan Dusun Sinar Danau Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir.

Penduduk desa ingin mempertanyakan nasib warga Pulau Muda yang saat ini masih bekerja di sekitar lokasi penyerangan harimau sumatera itu. Setelah Yusri meregang nyawa ditangan binatang buas tersebut.

"Kami bukan mau cari ribut atau bagaimana. Hanya ingin meminta pertanggungjawaban sekaligus jaminan keselamatan warga kami yang masih bekerja disana. Jangan sampai bernasib sama dengan almarhum," kata tokoh masyarakat Desa Pulau Muda, Rusli, kepada tribunpelalawan.com.

Menggunakan puluhan sepeda motor berbeboncengan, warga menempuh perjalanan selama dua jam hingga tiba di lokasi.

Massa mendatangi Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) milik PT Tabungan Haji Indo Plantation (THIP) di Pelangiran.

Rombongan dipimpin tokoh masyarakat Pendi Marshal.

Warga Pulau Muda ingin meminta jaminan keselamatan dan keamanan masyarakat yang bekerja di areal perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut. Sebab harimau-harimau yang telah menerkam koban Yusri dan Jumiati masih berkeliaran di kebun PT THIP.

"Kita ingin dengar apa langkah perusahaan untuk memberikan keamanan dan keselamatan kepada karyawan yang khususnya warga Pulau Muda," tutur Pendi Marshal.

Massa masih bertahan di areal PMKS PT THIP untuk mendengar jawaban dan penjelasan dai pihak perusahaan. Sebelum ada jaminan dari perusahaan, warga akan tetap bertahan di Pelangiran.

Kronologis

Seperti diketahui, seorang warga Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan tewas seketika setelah diterkam harimau Sabtu pekan lalu.

Yusri Efendi (kanan) warga Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan tewas diterkam harimau di di Simpang Kanan Dusun Sinar Danau Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran Kabupaten. Jenazah disemayamkan (kiri) di Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti. (Tribun Pekanbaru/Johanes)


Yusri Efendi (34) warga Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan, yang tewas akibat diterkam harimau di Simpang Kanan Dusun Sinar Danau Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran Kabupaten Inhil, Sabtu (10/3/2018) sekitar pukul 19.00 wib, diketahui sedang bekerja membuat sarang burung walet.

Penyerangan satwa liar yang menimbulkan korban jiwa itu berawal sekira pukul 16.30 Wib.

Saat itu, Yusri bersama temannya Rusli (41), Indra (26), dan Syahran (41) sedang bekerja membuat bangunan sarang burung walet di RT 038 Simpang Kanan Dusun Sinar Danau Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran, Inhil.

Setelah bekerja selama dua jam, mereka melihat harimau sumatera berada di bawah bangunan yang sedang dikerjakan.

"Informasi yang kami peroleh, mereka terkejut dan menunggu hingga harimau itu pergi dari sekitar lokasi pekerjaannya," beber Kepala Polsek Teluk Meranti, Iptu Edy Harianto, kepada tribunpelalawan.com, Minggu (11/3/2018).

Selanjutnya sekira pukul 18.25 wib korban dan para saksi memastikan bahwa binatang buas itu tidak ada lagi di bawah bangunan dan diperkirakan sudah menghilang.

Mereka turun ke bawah henda pulang ke rumah tempat menginap.

Baca: Setiap Hari Selalu Didatangi Harimau, Inilah Saat-saat Yusri dan Temannya Diserang

Setelah berjalan sejah 250 meter dari bangunan walet, tiba-tiba Harimau Sumatera tersebut muncul dari arah depan.

Mereka terkejut bercampur ketakutan sambil berlari menyelamatkan diri.

Setelah suasana tenang, para saksi memanggil nama masing-masing sambil bersahutan.

Ketika nama korban dipanggil tidak ada jawaban meski sudah berkali-kali. Mereka sempat mencari korban tapi tidak ketemu.

Akhirnya para saksi meminta pertolongan kepada warga Dusun Sinar Danau Desa Tanjung Simpang.

Para saksi berhasil dievakuasi masyarakat dengan menggunakan perahu kecil.

Selanjutnya para saksi bersama dengan warga berusaha mencari korban.

Sekitar pukul 19.30 Wib korban berhasil ditemukan di atas tanaman kumpai atau tanaman sejenis rumput yang terdapat di atas sungai dalam keadaan meninggal dunia.

Pada bagian tengkuk korban mengalami luka akibat terkaman harimau.

"Personil Polsek Pelangiran bersama dengan Tim BBKSDA Propinsi Riau melakukan oleh TKP dan membawa korban ke Klinik KPP Pulai PT.THIP untu dilakukan Visum," jelas Kapolsek Edy.

Dari hasil visum diketahui korban meninggal dunia karena mengalami pendarahan luka robek karena diterkam oleh harimau.

Selanjutnya jenazah korban dibawa ke Desa Pulau Muda dan diserahkan kepada pihak keluarga.


sumber: tribunpekanbaru

Halaman :

#Warga Diterkam Harimau

Index

Berita Lainnya

Index