HARIANRIAU.CO - Seorang wanita tepergok berhubungan seks dengan seorang anak sekolah, selama perjalanan berkemah. Dia tepergok ketika mereka harus diselamatkan oleh tim penyelamat (SAR) korban banjir. Dilansir dari Metro, Rhiannon Elisabeth Scott (24), ditangkap setelah dia meminta bantuan ketika permukaan air sungai tiba-tiba naik.
Tim penyelamat pun bergerak ke lokasi. Namun tim penyelamat kaget saat menemukan di dalam tenda, wanita itu tengah bugil bersama seorang anak di bawah umur. Demikian diungkapkan pengacara, Anna Pope.
Keluarga bocah itu percaya, wanita itu punya pacar berusia 16 atau 17 tahun. Scott, yang bertemu anak itu melalui internet, saat bermain game peran, kemarin dipenjara selama dua tahun.
Dia juga mengaku empat tuduhan melakukan aktivitas seksual bersama seorang anak. Dia juga diperintahkan untuk mendaftar ke polisi sebagai pelaku seks selama sepuluh tahun.
Hakim Rhys Rowlands membuat perintah pencegahan bahaya seksual selama sepuluh tahun, untuk mengekang kegiatan masa depannya, termasuk penggunaan internet.
Terdakwa, dari Gwersyllt, Wales itu, mengakui dua tuduhan bertemu seorang anak laki-laki berusia 14 dan 15 tahun, yang berniat melakukan pelanggaran seksual setelah perawatan.
Dia juga mengaku empat tuduhan melakukan aktivitas seksual bersama seorang anak. Pengadilan mendengar bagaimana anak laki-laki telah menjadi pengguna reguler Facebook sejak usia 12 tahun, dan dia terlibat dengan permainan peran yang melibatkan berbagai tema dan skenario beberapa saat kemudian.
Ketika mereka bertemu, Scott mengadopsi peran sebagai pelayan bar dan pengguna lain, termasuk anak laki-laki, mengadopsi peran yang berbeda.
Nyonya Pope mengatakan, seiring berjalannya waktu, kelompok tersebut menjadi seksual.
Mereka berbicara panjang lebar dan dikomunikasikan oleh messenger Facebook dari kelompok bermain peran. Dia memintanya untuk menjadi pacarnya, meskipun mereka belum pernah bertemu secara langsung, dan mereka mengirim foto-foto seksual diri mereka satu sama lain.
Kejadian yang menyebabkan penangkapannya terjadi pada awal Juni tahun lalu, ketika mereka pergi berkemah bersama. Terdakwa awalnya mengatakan, dia mengira anak itu berusia 20-an tahun. Dia mengaku telah menemukan usianya yang sebenarnya pada bulan Mei tahun lalu, dan bahwa mereka setuju untuk tidak bertemu sampai dia berusia 16 tahun. Tetapi Nyonya Pope mengatakan, alasan itu tidak diterima oleh jaksa.
Pengacara barunya, Andrew Green mengatakan, terdakwa sendiri adalah seorang wanita muda yang rentan.
Dia memiliki sejarah kesehatan mental yang rumit. Laporan psikiatri telah disiapkan dan dia juga menyerahkan referensi yang katanya menunjukkan sisi lain dari dirinya. "Anak-anaknya saat ini sedang dirawat oleh ibu terdakwa," kata Green.
sumber: rakyatku
.jpeg)
