Dua Gadis Malaysia Dibekuk Usai Bakar Kelamin Pria Difabel

Dua Gadis Malaysia Dibekuk Usai Bakar Kelamin Pria Difabel
Dua gadis Malaysia, ditangkap setelah menganiaya pria difabel.

HARIANRIAU.CO - Ini adalah perilaku yang sangat memalukan dan memalukan! Penindasan tidak pernah baik, tetapi menargetkan penyandang difabel lebih buruk lagi. Dua gadis berusia 17 tahun, ditahan Polis Diraja Malaysia bagian Trengganu, sejak Selasa, 20 Maret 2018, setelah mereka ditemukan terlibat dalam kasus bullying dan menghina kesopanan seorang pria difabel. Demikian dilaporkan Berita Harian sebagaimana dikutip Worldofbuzz.

Sebuah video beredar di Facebook setelah dibagikan ke grup Facebook Terengganu yang populer. Dalam video tersebut, sekelompok remaja ditampilkan mengolok-olok dan menertawakan seorang pria difabel bernama "Pok Ya Cong Codei", yang adalah seorang pengemis.

Kejadian itu, yang diyakini terjadi di Pantai Batu Buruk, Terengganu, para remaja merekam diri mereka menindas lelaki itu. Mereka mengikat tangan pria itu bersama-sama, lalu menanggalkan celananya, sebelum menghanguskan pantatnya dengan nyala api dari sebuah pertandingan, sambil tertawa gembira dalam video berdurasi tujuh detik itu.

Seakan itu tidak cukup, mereka bahkan melemparkan pasir ke alat kelamin pria yang tak berdaya itu. Apa yang salah dengan remaja itu?

Warganet yang melihat video itu marah dan mengutuk para remaja itu, atas tindakan mereka. Setelah remaja kasar meninggalkan tempat kejadian, pria difabel itu pergi ke kantor polisi di Kuala Terengganu, untuk mengajukan laporan.

Dia mengatakan, insiden itu telah membuatnya malu setelah video itu beredar di media sosial.

Kapolsek Kuala Terengganu, ACP Idris Abd Rafar membenarkan kasus tersebut, dan setelah penyelidikan mereka, dua gadis ditangkap.

Ponsel mereka disita untuk memfasilitasi investigasi. Tetapi polisi masih memburu dua remaja laki-laki lain yang terlihat di lokasi kejadian.

Kasus ini sedang diselidiki berdasarkan Bagian 509 dari KUHP dan Bagian 233 dari Komisi Komunikasi dan Komisi Multimedia Malaysia 1998.

sumber: rakyatku

Halaman :

Berita Lainnya

Index