Setelah Kemas-kemas Mushola Pria ini Alami Musibah dan Berujung Matanya Buta, Ini Kisahnya

Setelah Kemas-kemas Mushola Pria ini Alami Musibah dan Berujung Matanya Buta, Ini Kisahnya

HARIANRIAU.CO - Kasian sekali nasib yang menimpa Arbain (39) warga Jalan Pelajaran Kelurahan  Tembilahan Hulu ini, karena mengelakkan pintu, matanya sebelah kanan terbentur dengan mimbar sehingga harus dioperasi. 

Saat dikonfirmasi, Jum'at (30/3/2018) Arbain yang terbaring lemas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan di ruangan Neurologi, ia menyebutkan peristiwa tersebut terjadi Kamis (29/3/2018) sekitar pukul 16.30 WIB. 

Waktu itu, terang Arbain, ia sedang melakukan bersih-bersih (Sapu-sapu, red) di mushola di Lorong Kecubung Jalan Pelajaran Tembilahan. 

Usai beraktifitas, iapun menuju pulang ke rumah. Akan tetapi, saat mau menutup pintu ada papan yang ia elakan karena akan membenturnya sehingga Arbain memalingkan wajahnya ke kanan. 

Nasib naas menimpa, saat mengelak ternyata matanya terbentur di sudut mimbar yang ada di lokasi tersebut sehingga mengakibatkan matanya berdarah. 

"Selepas terbentur saya pulang ke rumah yang tidak jauh dari lokasi dengan berlumuran darah," jelas Arbain. 

Sesampainya di rumah, lanjut Arbain, keluarga yang ada di rumah terkejut melihat, sampai-sampai orang tuanya yang perempuan pingsan. "Setelah itu baru dibawa ke RSUD PH," ulasnya. 

Hingga kini Arbain masih dirawat di RSUD PH di ruangan Neurologi Tulip 3 yang dijaga oleh keluarga. 

Untung saja, pria yang berprofesi sebagai kaum ini memiliki BPJS sehingga biaya pengobatan sedikit ringan. Namun, walaupun kiranya Arbain memiliki BPJS akan tetapi ia tetap mengharapkan uluran tangan dari saudara semua. 

Untuk diketahui, akibat dari peristiwa ini kedua mata Arbain tidak bisa melihat, mata sebelah kanan yang dioperasi karena terbentur mimbar, dan mata sebelah kiri sudah lebih dulu cidera.

"Mata sebelah kiri pada tahun 1992 kena musibah juga. Yang sebelah kanan ini kata dokter semalam mau diberi mata palsu, tapi menurut keluarga jika tidak memungkinkan bisa jadi tidak payah saja," imbuhnya dengan nada sedih. 

Jika ada yang ingin menjenguk Arbain, pihak keluarga sangat senang sekali karena kondisi ekonomi serta keterbatasan fisik membuatnya berharap ada uluran tangan masyarakat. 

Rilis

Halaman :

Berita Lainnya

Index