Dipaksa Pelajari Komunis, Ini Pengakuan Mahasiswa Indonesia di Cina

Dipaksa Pelajari Komunis, Ini Pengakuan Mahasiswa Indonesia di Cina
Tiongkok Komunis (Reuters)

HARIANRIAU.CO - Pelajar dan mahasiswa Indonesia di Cina dikabarkan dipaksa mempelajari ideologi komunis sebagai salah satu syarat agar bisa menempuh pendidikan disana. Namun hal itu dibantah keras Oki Irawan, mahasiswa S3 asal Indonesia. Hal itu ia ungkapkan melalui keterangan tertulisnya, Minggu (1/4/2018).

Mahasiswa di Beijing University of Chemical Technology itu mengatakan, kabar yang berawal dari penyampaian Rektor UMS Sofyan Anif itu sama sekali tidak benar.

Akan tetapi, kewajiban mempelajari ideologi komunis hanya diwajibkan kepada pelajar lokal.

“Kalau pelajar Cina memang iya (wajib belajar komunis). itu jadi mata kuliah wajib. Tapi untuk pelajar lainnya tidak,” ungkap Oki.

Diakuinya, saat ini Cina memang tengah genjar menanamkan ideologi komunisme kepada para pelajarnya.

Hal itu dilakukan sebagai upaya Cian untuk menjadi negara yang makin maju dan meninggalkan negara-negara lain.

Oki menambahkan, para pelajar Indonesia di Cina tahu dan paham betul komunisme adalah ajaran terlarang di Indonesia.

“Sekali lagi, tidak ada kami menerima ajaran komunis di sini,” tegas mantan Presiden Mahasiswa UHAMKA yang kini mengambil jurusan manajemen sains dan engineering itu.

Untuk diketahui, kabar ini bermula dari penyampaian Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Sofyan Anif.

Hal itu disampaikannya dalam Seminar Nasional Perspektif Hadratussyaikh Kiai Haji Hasyim Asyari dan Kiai Haji Ahmad Dahlan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Sabtu (31/3/2018) kemarin.

Ia mengungkapkan, pelajar Indonesia di Cina mendapatkan pemahaman ideologi komunis.

Hal tersebut, katanya, diketahui setelah Menteri Pendidikan Cina mengundang 10 rektor yang salah satunya dihadiri dirinya sendiri mewakili UMS.

Sofyan membeberkan, salah satu rektor PT di Cina menyatakan negaranya tengah gencar menanamkan ideologi komunis kepada seluruh pelajar di Cina.

“Artinya, siswa yang berasal dari Indonesia juga pasti mendapatkan pelajaran ideologi komunis,” kata Sofyan.

Sofyan menambahkan, kebijakan pembelajaran ideologi komunisme itu sudah seratus tahun direncanakan oleh Cina.

Kebijakan itu, lanjutnya, dilakukan agar Cina menjadi negara lebih maju meninggalkan negara-negara lainnya di dunia.

Sumber: pojoksatu

Halaman :

Berita Lainnya

Index