Jual Keperawanan ke Om-om Rp 3 Juta, ABG Cantik Cuma Terima Rp 300 Ribu, Germonya Ditangkap

Jual Keperawanan ke Om-om Rp 3 Juta, ABG Cantik Cuma Terima Rp 300 Ribu, Germonya Ditangkap
Ilustrasi (foto tak ada kaitan dengan berita)

HARIANRIAU.CO - Malang betul nasib ABG cantik satu ini, niat bakal dapat uang banyak dengan cara jual keperawanan, justru yang menikmati hasilnya adalah sang mucikari.

Satu lagi kasus penjualan perempuan terungkap di Medan. Kali ini, dua pelaku yang menjadi germonya berhasil diringkus pihak keluarga korban yang langsung memboyongnya ke Polrestabes Medan, Selasa (3/4/2018) malam.

NR, gadis remaja tersebut dikatakan telah dijual kepada seorang tubang (om-om hidung belang banyak uang) di salah satu hotel di Medan. Kasus itu terungkap ketika keluarga korban awalnya kehilangan NR, karena tak pulang-pulang selama beberapa hari. DS, ibu NR dan keluarga lainnya gelisah mencari, mengetahui anaknya tak pulang-pulang.

“Anak saya pergi ke kawasan Jalan Bajak V, Kecamatan Medan Amplas dan tak pulang ke rumah,” kata ibu korban DS di Mapolrestabes Medan seperti dilansir Metro24jam.com.

Setelah beberapa hari mencari, akhirnya keberadaan gadis remaja pun terlacak setelah pihak keluarga mencari NR dengan mendatangi temannya, Mawar–nama samaran–yang berada di kawasan Tembung.

“Kami ke rumah temannya di Tembung hari Minggu, tapi anak saya gak ada. Cuma, teman anak saya itu bilang, kalau dia dapat kabar bahwa anak saya dibawa seorang perempuan di kos-kosan ‘Raisa’ di Jalan Menteng Raya,” ungkap ibu korban.

Mendapat info tersebut, Selasa (3/4/2018) sore, DS ditemani keluarganya kemudian menuju kos-kosan dimaksud. Tiba di sana, DS beserta sanak famili langsung melakukan penggerebekan. Dan mereka akhirnya menemukan NR sedang bersama ST, dengan penampilan mirip wanita panggilan di dalam kamar kos.

Melihat hal itu, DS langsung histeris. Ia dan keluarganya geram bercampur sedih. Namun, setelah kemarahan berhasil diredam, DS bersama keluarga kemudian berniat ST ke Polrestabes Medan.

Saat diinterogasi, ST tidak mengaku bahwa dia telah menjual korban kepada pria hidung belang. Namun, setelah terus didesak, dia akhirnya mengakui telah menjual NR kepada seorang pria hidung belang di salah satu hotel bintang 3 di Kota Medan. Meski begitu ST mengatakan, bahwa dia tidak sendian melakukannya, melainkan bersama 4 temannya.

“Sebelum kami bawa si SR itu, dia ngaku menjual anak saya sama tubang. Tapi katanya dia menjualnya bersama 4 teman wanita lainnya. Salah satunya bernama SL (22), yang rumahnya berada di kawasan Pasar 8 Tembung,” imbuh keluarga korban lagi.

Melalui ST, keluarga korban memancing temannya SL, agar bersedia keluar untuk menawarkan gadis cantik lainnya yang akan dijual. Sambungan lewat telepon seluler itu pun berlanjut dengan janji bertemu dengan SL di salah satu cafe di Jalan Pasar Merah.

Selasa malam, sekira jam 19.00 wib, SL pun datang di tempat yang telah dijanjikan pihak keluarga korban. Sampainya di lokasi, korban bersama ST yang saat itu bersama keluarganya berada di dalam mobil, langsung menangkap SL.

Saat dipertemukan dengan ST, SL pun tidak bisa berkutik lagi. Malam itu juga, kedua pelaku langsung diboyong ke Mapolrestabes Medan. Saat diamankan, SL pun mengakui perbuatannya telah menjual NR bersama 4 orang temannya. Keluarga korban pun kaget bukan kepalang ketika mengetahui NR sudah dijual seharga Rp3 juta kepada seorang tubang.

Mirisnya, dari hasil ‘bobok-bobok’nya dengan pria hidung belang itu, Bunga hanya mengantongi Rp300 ribu. Informasi yang diperoleh, NR ternyata dibawa kedua pelaku (ST dan SL) bersama tiga teman pria mereka ke Diskotek Capital, Sabtu (31/3/2018) malam lalu.

Dari situlah NR ditawarkan kepada tubang yang akhirnya bersedia membayar Rp3 juta. Selanjutnya, oleh sang tubang, NR dibawa lagi ke hotel ‘Vape’ di Jalan S Parman, Kecamatan Medan Baru.

Usai melepas kegadisannya, NR kemudian dijemput kedua pelaku dan tiga teman prianya untuk selanjutnya dibawa ke kos-kosan ST. Di kos-kosan itulah, NR diberi Rp300 ribu sebagai upah ‘jasanya’.

 “Dijual Rp3 juta bang, tapi keponakan saya ini cuma dapat Rp300 ribu. Itu pengakuannya kepada kami,” kata salah saeorang paman korban.  

DS ibu korban, setelah tau ditanyai oleh wartawan, memilih mundur dan kabur karena merasa malu atas apa yang menimpa anaknya. “Udah gak usah layani orang itu, malu kita nanti,” ucap DS, sembari pergi meninggalkan sejumlah wartawan dan masuk ke gedung Polrestabes Medan.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yudha Prawira ketika dikonfirmasi, mengaku belum mengetahui adanya laporan tersebut dengan alasa. masih berada di luar kota. “Nanti saya cek ya, saya masih diluar kota,” kata Putu melalui telepon seluler.

sumber: riausky

Halaman :

Berita Lainnya

Index