HARIANRIAU.CO - Selama empat hari mengikuti pameran Indonesia International Motor Show 2018, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia menerima pesanan Xpander sebanyak 368 unit. Namun, konsumen yang sudah melakukan pemesanan baru bisa mendapatkan unitnya setelah Lebaran, karena harus menunggu inden selama 3-4 bulan.
Meski demikian, para konsumen tersebut tetap mendapatkan keuntungan dalam hal harga mobil. Sebab, MMKSI berencana menaikkan banderol Xpander mulai 1 Mei mendatang.
Head of Sales and Marketing Group MMKSI, Imam Choeru Cahya mengatakan, sebelumnya MMKSI memberikan subsidi kenaikan Bea Balik Nama (BBN) untuk Xpander di awal tahun ini. Jadi, kenaikan harga yang dirasakan konsumen pada saat itu tidak terlalu besar.
“Sebelumnya, dengan adanya kenaikan BBN, kami subsidi. Mulai 1 Mei ini, subsidi BBN dicabut. Untuk konsumen yang melakukan SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) di awal 1 Mei, dirata-ratakan naik Rp2,8 sampai Rp3 juta,” ujarnya di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa 24 April 2018.
Selain itu, hal lain yang mempengaruhi kenaikan harga Xpander adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Saat ini, nilai tukar rupiah melemah 80 poin, dari Rp13,863 per dolar Amerika Serikat menjadi Rp13,943 dolar.
Oleh sebab itu, MMKSI juga sedang membahas soal kenaikan harga semua produknya.
“Salah satu faktor yang mempengaruhi harga jual adalah kenaikan dolar. Internal kami memang sedang menjadi pembahasan, tapi belum diputuskan,” tuturnya dikutip harianriau.co dari laman viva.co.id.
Daftar harga Xpander menurut laman resmi MMKSI:
GLX MT: Rp194,1 juta
GLS MT: Rp213,6 juta
Exceed MT: Rp219,6 juta
Exceed AT: Rp230 juta
Sport AT: Rp242,2 juta
Ultimate AT: Rp250,4 juta
.jpeg)
