Selama 40 Jam, Napi Teroris Merakit Bom di Mako Brimob, Begini Caranya Dapat Bahan-bahan

Selama 40 Jam, Napi Teroris Merakit Bom di Mako Brimob, Begini Caranya Dapat Bahan-bahan
Polisi evakuasi jenazah korban kerusuhan tahanan teroris di Mako Brimob.

HARIANRIAU.CO - Wakapolri Komjen Syafruddin mengungkapkan para tahanan teroris diduga melakukan aktivitas merakit bom di dalam Rutan Cabang Salemba, Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.

“Selama 40 jam mereka merakit bom,” ujar Wakapolri Komjen Syafruddin di Mako Brimob, Kamis (10/5/2018).

Dijelaskan Komandan Korps Brimob Brigjen Rudy Sufahriadi mengungkapkan ledakan yang terdengar sekitar pukul 07.15 WIB pagi tadi merupakan proses penghancuran bahan peledak.

Lalu bagaimana bisa para tahanan teroris itu melakukan perakitan bom?

“Bom2 itu didapat dari barang bukti yang diamankan itu yang direbut lagi, itu yang mereka dapatkan untuk membuat bom,” ujar Rudy.

Sebagaimana ditegaskan Wakapolri proses yang dilakukan polisi atas kerusuhan di Mako Brimob bukanlah negosiasi, melainkan penanggulangan.

“Hapus semua kata negosiasi, semua ini penanggulangan, tidak ada negosiasi, pendekatan soft approach,” ujarnya dikutip harianriauco dari pojoksatuid.

Syafruddin menegaskan operasi sudah berakhir pada pukul 07.15 WIB, Kamis (10/5/2018).

Operasi, kata dia, selama ini dipimpin langsung olehnya sehingga ini alasannya mengapa baru bisa tampil di depan publik.

“Seluruh tahanan teroris telah menyerahkan diri, ini atas keteguhan kesabaran aparat sehingga bisa menghindari jatuhnya korban,” ujarnya.

Syafruddin juga mengungkapkan permohonan maafnya karena insiden ini menyita perhatian publik secara luas termasuk dunia.

“Mohon maaf kepada seluruh anak bangsa Indonesia, karena terganggu atas kejadian ini. Menjadi pusat perhatian seluruh Indinesia dan dunia,” kata dia.

Halaman :

##NapiTerorisRusuh

Index

Berita Lainnya

Index