Tebak Makanan dan Porsi yang Diminta Napi Teroris Mako Brimob Ditukar Nyawa Bripka Iwan Sarjana

Tebak Makanan dan Porsi yang Diminta Napi Teroris Mako Brimob Ditukar Nyawa Bripka Iwan Sarjana
Napi teroris Mako Brimob saat menyerahkan diri, Kamis (10/5/2018)

HARIANRIAU.CO - Bripka Iwan Sarjana yang disandera napi teroris Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat akhirya bisa dibebaskan, Kamis (10/5/2018) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Ia berhasil diselamatkan setelah sebelumnya melalui 40 jam drama penyanderaan di Blok C rutan Mako Brimob.

Dalam upaya pembebasan Bripka Iwan Sarjana, polisi mengklaim sama sekali tak melancarkan aksi kekerasan, melainkan pendekatan persuasif.

Demikian disampaikan Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo ketika memberikan keterangan pers di Ditpol Satwa, Kepala Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5/2018).

Uniknya, nyawa personil polisi itu bisa ditukar dengan makanan yang memang diminta oleh para napi teroris yang kelaparan.

Saat dilakukan pendekatan, jelas Setyo, pihaknya mau memberikan makanan yang diminta asalkan Bripka Iwan Sarjana dibebaskan.

Bripka Iwan Sarjana setelah berhasil dibebaskan, Kamis (10/5/2018) dini hari

Bripka Iwan Sarjana setelah berhasil dibebaskan, Kamis (10/5/2018) dini hari

Permintaan itu akhirnya dipenuhi para napi teroris.

“Dari situ, para napi minta makanan. Kemudian kami bujuk mereka. Setelah itu baru (Bripka Iwan dibebaskan),” jelas Setyo.

Sayangnya, Setyo enggan mengungkap jenis makanan apa yang diminta dan berapa porsi yang diinginkan para napi teroris tersebut.

Ia beralasan, bahwa hal itu merupakan rahasia dan bagian dari teknis penyelamatan Bripka Iwan Sarjana.

“Rahasia, kami tidak bisa memberi tahu karena ini masalah teknis,” balas Setyo kepada awak media.

Suasana di Mako Brimob dalam penganggulangan kerusuhan, Kamis (10/5/2018)

Suasana di Mako Brimob dalam penganggulangan kerusuhan, Kamis (10/5/2018)

Sementara, lanjut Setyo, Bripka Iwan Sarjana sendiri langsung dilarikan ke rumah sakit Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur.

Sebab, jelas dia, personil polisi itu mengalami sejumlah luka dan harus mendapatkan perawatan medis.

Kendati demikian, lagi-lagi Setyo enggan menjabarkan luka apa saja yang diderita satu-satunya anggota polisi yang selamat dari drama penyenderaan itu.

“Ada sejumlah luka. Sekarang sedang dibawa ke RS,” tutup Setyo.

Sementara, Wakapolri Komnjen Syarifuddin menyatakan, ratusan napi teroris itu, selain melakukan penyanderaan, juga melakukan pembunuhan dengan cara yang sadis.

Total, ada sembilan anggota polisi yang sempat disandera para napi.

Lima diantaranya dibunuh sedangkan empat lainnya berhasil dibebaskan dan sedang menjalani perawatan medis.

“Jadi yang melakukan seluruh tahanan jumlahnya 156 orang melakukan penyanderaan terhadap sembilan anggota Polri,” kata dia.

Lebih lanjut, menambahkan, para napi teroris itu menyandera polisi di Rumah Tahanan Cabang Salemba di Kelapa Dua, Kompleks Mako Brimob.

Wakapolri Komjen Syafruddin saat tiba di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Kamis (10/5/2018)

Wakapolri Komjen Syafruddin saat tiba di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Kamis (10/5/2018)

“Lima orang anggota Polri gugur dengan cara pembunuhan sadis. Anda bisa melihat langsung hasil visum at repertum dan penjelasan dokter,” tegas dia.

Empat orang lainnya luka-luka, diantaranya ada tiga yang keluar duluan dari penyanderaan.

Terakhir, ada Bripka Iwan Sarjana yang baru bisa dibebaskan sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi.

Syafruddin menekankan, operasi pembebasan dan penuntasan kerusuhan tersebut dilakukan dengan pendekatan lunak.

Karena itu, ia menegaskan bahwa operasi dimaksud bukan merupakan negosiasi.

Suasana di depan rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Kamis (10/5/2018)

Suasana di depan rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Kamis (10/5/2018)

“Saya tekankan lagi, bukan karena negosiasi. Tapi penanggulangan dengan pendekatan lunak itu dilakukan oleh seluruh anggota Polri,” tekan Wakapolri.

Untuk diketahui, dalam informasi yang diterima, kelima personil polisi tersebut tewas dengan luka di bagian leher alias digorok.

Berikut rincian hasil otopsi INAFIS yang dilakukan terhadap jenasah lima anggota polisi yang tewas:

1. Briptu Fandi Setio Nugroho
Luka: luka gorok leher tembus dr leher belakang sampae dengan tenggorokan, luka lecet pada alis kiri, luka terbuka pada pipi kanan.

2. Syukron Fadhli
Luka: luka tembak pada kepala bag kiri atas kuping tembus kepala sebelah kanan, luka lecet paha kanan.

3. Wahyu Catur Pamungkas
Luka: luka gorok pd keher kanan sampai pipi kanan bawah, luka pd dagu kanan, luka tembak pd dahi sebelah kiri.

4. Yudi Rospuji Siswanto
Luka: luka tusuk pd kaki kanan, luka sobek lutut belakang, luka sayat pd kaki kiri, luka sobek pada punggung telapak kaki, Jompol kaki kiri robek, pelipis kanan robek, mata kanan kiri luka bacok, leher luka bacok, dada kiri kanan luka tusuk, tangan kanan luka bacok, siku kanan luka bacok, tangan kanan atas luka.

5. Denny Setiadi
Luka: pipi kiri luka bacok, bibi bengkak gigi atas lepas, leher belakang luka bacok, luka tembak pd dada kanan.

6. Beni Samsutrisno (napi kasus teroris)
Luka: luka tembak pd dada kiri 2 lubang

sumber: pojoksatu

Halaman :

##NapiTerorisRusuh

Index

Berita Lainnya

Index