Royal Enfield Jelaskan Kenapa Mesinnya Bergetar Kuat

Royal Enfield Jelaskan Kenapa Mesinnya Bergetar Kuat
Royal Enfield Classic 350.

HARIANRIAU.CO - PT Distributor Motor Indonesia sebagai diler resmi Royal Enfield di Tanah air mengaku telah menerima beberapa keluhan, terkait getaran mesin pada jenama yang kini diproduksi di India itu.

Meski demikian, banyak juga konsumen yang tak mempermasalahkan getaran tersebut, karena sebagai ciri khas dari mesin satu silinder berkapasitas besar.

Getaran setidaknya dirasakan saat RPM tinggi, bahkan sesekali RPM rendah. Getaran terasa bagi semua model Royal Enfield mulai dari Classic, Rumbler, Bullet sampai Continental GT.

Marketing Royal Enfield PT DMI, Didi Fauzi mengatakan, pihaknya memang telah mendengar beberapa masukan dan meng-input-nya. Sebagai solusi, kini mereka menghadirkan komponen baru di mesin Himalayan yang berkapasitas 411cc. Di mana, getaran hilang pada motor tersebut.

"Himalayan LS410 itu memang dikembangkan berdasarkan pengalaman yang dimiliki Royal Enfield. Salah satunya, input dari market lain, termasuk Indonesia komentar soal vibrasi di handlebar. Mungkin ini yang diterjemahkan Royal Enfield dengan menambahkan balancer di crankshaft dan tidak menggunakan rantai keteng," ujarnya kepada VIVA, di Ciawi, Jawa Barat.

Sambung dia, untuk varian lain RE seperti Classic, Bullet, Continental dan lainnya masih menggunakan pushroads bukan rantai keteng dan tidak ada balancer. Selain itu, untuk menjaga performa piston Himalayan ada pilot jet untuk menyemprotkan oli dan untuk menjaga suhu mesin sudah ditambahkan oil cooler.

Lantas, kenapa varian lain RE yang masih mengandalkan mesin twin spark (dua busi) tidak diubah seperti Himalayan agar getaran mesin hilang?

"Kalau itu belum ada pembicaraan apa pun, cuma kalau Royal Enfield sendiri sudah membuktikan dengan Himalayan mereka bisa menghasilan produk dengan pertahankan ciri khasnya. Tanpa getaran yang signifikan di handlebar, mungkin ke depannya kita belum tahu," tuturnya.

sumber: viva.co.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index