Ipda Auzar Ternyata Penyuka Sepeda Ontel, Komunistas Berdatangan Melayat

Ipda Auzar Ternyata Penyuka Sepeda Ontel, Komunistas Berdatangan Melayat

HARIANRIAU.CO - Ratusan pelayat memadati rumah Ipda Auzar, polisi yang tewas dalam teror di Mapolda Riau, termasuk juga yang hadir dari komunitas pencinta sepeda tua atau ontel.

Ketua Laskar Sepeda Tua Pekanbaru, Fajar Daulay ketika melayat di rumah duka, Rabu, mengatakan almarhum Ipda Auzar sudah lima tahun terakhir aktif dalam komunitas tersebut. Almarhum adalah sosok yang selalu mendukung moral dan meteri untuk komunitas itu.

"Dia selalu dukung segala sesuatu material dan moril dan cinta sama sepeda ontel. Dia tidak malu pake baju dinas polisinya setiap kegiatan, terutama saat Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus dan Hari Pahlawan 10 November. Jadi kami merasa kehilangan," katanya.

Ia mengatakan, almarhum pada minggu pekan lalu masih sempat naik ontel bersama anggota komunitas itu keliling Kota Pekanbaru.

"Yang saya salut dari beliau adalah, dia sering ke kantor dan kegiatan lainnya pake sepeda ontelnya tua itu," kata Fauzar mengenang sosok almarhum.

Ipda Auzar yang lahir di Tanjung Alam 9 November 1962, meninggalkan seorang istri, tiga anak dan satu orang cucu.

Almarhum Ipda Auzar menjadi salah satu korban serangan teror di Mapolda Riau, Pekanbaru.

Ipda Auzar saat hidup menjabat Pegawai Administrasi 2 SIM di Subditregident Ditlantas Polda Riau. Jenazah almarhum dijadwalkan akan dimakamkan pada Jumat sore di TPU Mayang Sari, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

Halaman :

##MapoldaRiauDiserang

Index

Berita Lainnya

Index