Masuk AS, Gadis Muda Ditembak Mati karena Dianggap Binatang

Masuk AS, Gadis Muda Ditembak Mati karena Dianggap Binatang
Kata Dominga Vicente menunjukkan foto keponakannya Claudia Gomez

HARIANRIAU.CO - Seorang perempuan Guatemala (19) dibunuh oleh petugas patroli perbatasan Amerika Serikat (AS) karena memasuki perbatasan AS. Keluarga Gomez meminta pada Pemerintah AS untuk tidak semena-mena terhadap imigran pada Jumat (25/5).

Hal itu mereka ungkapkan setelah Presiden AS Donald Trump menggambarkan kelompok imigran yang memasuki AS dianggap sebagai binatang. Pernyataan Trump tersebut sangat keji dan tak berperikemanusiaan.

Gadis muda itu ditembak mati pada Rabu (23/5), tepatnya di Texas Selatan oleh seorang petugas patroli perbatasan. Kepolisian AS mendeskripsikan imigran sebagai orang asing yang masuk secara ilegal.

“Petugas patroli perbatasan diserang menggunakan benda-benda tumpul, Gomez berada di antara orang-orang itu,” kata seorang petugas kepolisian AS membela diri seperti dilansir Reuters, Jumat (25/5).

Bibi Gomez yang bernama Kata Dominga Vicente mengaku tak terima kalau Trump menganggap imigran seperti binatang.

“Kepada Pemerintah AS, Anda tidak boleh memperlakukan kami seperti ini, seperti binatang, hanya karena Anda adalah negara yang kuat dan maju,” katanya.

Gomez, kata Dominga, meninggalkan rumah untuk mencari pekerjaan dan pendidikan yang lebih layak. Namun sayang nasibnya berakhir tragis.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Guatemala mengatakan, hak-hak migran harus dihormati. “Guatemala menyesalkan setiap tindakan kekerasan dan penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh patroli perbatasan.”

Sebuah video berdurasi tujuh menit yang menunjukkan kejadian itu tersebar secara online dan telah dilihat ribuan kali. Dalam video tersebut, seorang perempuan berkata dalam bahasa Spanyol, “Mengapa Anda menembak gadis itu? Kamu membunuhnya,” kata perempuan itu dalam video.

Trump mengatakan, kata ‘binatang’ merujuk pada kelompok kriminal atau imigran gelap. Ia juga menambahkan dia sedang berencana untuk mengurangi bantuan ke negara-negara yang katanya tidak melakukan apa pun untuk menghentikan anggota geng MS-13 yang menyeberang ke Amerika Serikat. Kelompok kriminal yang terkenal berasal dari El Salvador, Honduras, dan Guatemala.


Sumber: pojoksatu

Halaman :

Berita Lainnya

Index