Gedung DPR Jadi Sasaran Teroris, Ketua DPR RI: Saya Yakin Bukan Karena Tidak Puas

Gedung DPR Jadi Sasaran Teroris, Ketua DPR RI: Saya Yakin Bukan Karena Tidak Puas
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/7/2017).

HARIANRIAU.CO -  Ketua DPR, Bambang Soesatyo mengapresiasi penangkapan tiga terduga teroris oleh tim Detasemen Khusus 88 Antiteror di gelanggang Mahasiswa Fisip, Universitas Riau (UNRI), Sabtu (02/06/18) lalu.

"Ini merupakan salah satu bukti keseriusan negara dalam memberantas terorisme di tanah air," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet melalui keterangan tertulisnya, Minggu (3/6/2018) dikutip harianriauco dari laman tribunnews.com.

Terduga teroris ditengarai melancarkan aksinya di Gedung DPRD dan DPR RI.

Bamsoet mengatakannya sangat mengecam rencana tersebut.

Ia meyakini, kantornya menjadi target bukan karena tidak puas terhadap kinerja DPR.

"Saya yakin target gedung parlemen ditujukan bukan karena mereka tidak puas terhadap kinerja lembaga perwakilan," ucap Bamsoet.

Sebab, ucap Bamsoet, DPR telah menerima setiap aspirasi dari masyarakat.

Jika ada ketidakpuasan, baik itu terhadap lembaga legislatif, eksekutif, yudikatif, masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya.

"Tindakan teror tak ubahnya tindakan pengecut yang tak beradab. Saya yakin aparat hukum bisa segera memprosesnya. Terutama dalam menelisik lebih jauh keterkaitan mereka dengan organisasi teroris lainnya, terutama dari jaringan internasional," kata Bamsoet.

Menurut, Bamsoet disahkannya UU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme oleh DPR RI membuat aparat punya payung hukum yang jelas dalam menindak terorisme.

Selama aparat hukum mengikuti ketentuan perundangan, kata Bamsoet, DPR RI akan memberikan dukungan.

"Jadikan ini sebagai pintu masuk dalam memberantas terorisme bukan hanya sampai ke akarnya, melainkan sampai ke benihnya," kata Bamsoet.

Bamsoet berujar ditangkapnya terduga teroris di lingkungan kampus merupakan tamparan keras bagi sistem pendidikan di Indonesia. Kampus seharusnya menjadi sarang intelektual, tindak tanduknya untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Bukan justru malah menjadi sarang teroris yang mengancam keselamatan, keamanan, serta persatuan dan kesatuan," ucapnya.

Bamsoet mengimbau kepada generasi muda untuk menempuh pendidikan di berbagai jalur, mulai dari menengah sampai ke pendidikan tinggi, untuk membuka wawasan secara cermat dan tepat.

"Senantiasa kedepankan sikap kritis terhadap berbagai pemikiran dan ajaran baru yang masuk. Jangan mau disusupi oleh orang-orang tak bertanggungjawab yang hanya ingin memperalat untuk kepentingan sesaat mereka," imbunya.

Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris yang ditangkap di Universitas Riau pada Sabtu (3/6/2018). Satu di antara tiga, yakni MNZ (33) telah ditetapkan sebagai tersangka.

MNZ masih tergabung dalam kelompok Jamaah Ansharut Daulah yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah.

Sementara Dua orang ditetapkan sebagai saksi, yakni RB alias D (34) yang merupakan eks mahasiswa UNRI, bekerja sebagai karyawan swasta, dan OS alias K (32) yang juga merupakan eks mahasiswa UNRI yang bekerja sebagai karyawan swasta.

Halaman :

#FISIP UR Digeledah Densus 88

Index

Berita Lainnya

Index