Panik Lihat Polisi, Terduga Pelaku Pungli Terjun ke Sungai

Panik Lihat Polisi, Terduga Pelaku Pungli Terjun ke Sungai
Aprianto (37) tewas setelah nekat melompat dari Jembatan Enim Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.(Suara.com/Andhiko Tungga Alam)

HARIANRIAU.CO - Entah merasa takut atau panik, Aprianto (37) tewas setelah nekat melompat dari Jembatan Enim Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Derasnya aliran Sungai Enim kala itu membuat Aprianto tidak selamat dan ditemukan tewas oleh Tim Basarnas Muaraenim, Minggu Sore (10/6/2018).

Informasi yang dihimpun, korban diduga salah satu anggota pelaku dugaan praktik pungutan liar (pungli) terhadap supir-supir truk yang melintas di jembatan tersebut.

Saat berada di lokasi kejadian, Aprianto yang melihat kedatangan polisi pun ketakutan hingga memutuskan melompat dari atas Jembatan Enim.

“Petugas tidak mengejar, dia yang melihat petugas ketakutan dan langsung lompat. Karena temannya sudah ditangkap lebih dulu, kejadian dia melompat pada Sabtu malam kemarin,” tegas Kapolres Muara Enim, AKBP Afner Juwono, Minggu (10/6/2018).

Menurutnya, kondisi di jalur perbatasan Muaraenim memang sering banyak aksi pungli yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab. Sehingga timnya terus memantau jika ada para pelaku yang melakukan pungli.

Demi mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah menurunkan tim saber pungli dan ditempatkan di titik-titik rawan pungli.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak takut jika melihat adanya para pelaku pungli yang ada dijalan. Dikarenakan seluruh petugas telah dikerahkan di semua lokasi rawan.

“Kami menjamin keamanan di jalan selama masa operasi ketupat, Brimob sudah kami tempatkan di masing-masing pos pengamanan yang tersebar di seluruh wilayah dengan dipersenjatai lengkap untuk laksanakan tindakan tegas terhadap pelaku pungli,” kata dia.

Terpisah, Humas Basarnas Kota Palembang Dayu Willy menambahkan, jenazah Aprianto ditemukan dengan kondisi tewas di Sungai Lematang, Desa Teluk Lubuk Kecamatan Belimbing Kabupaten Muara Enim.

"Setelah dilakukan pencarian sekitar 10 kilometer dari lokasi, akhirnya tim Basarnas menemukan jenazah korban. Kondisi arus sungai yang cukup deras membuat korban terbawa arus hingga menyebabkannya tidak bisa naik ke permukaan air,” pungkasnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index