Dumai Periksa Potensi Kerusakan Pipa Air Bersih

Dumai Periksa Potensi Kerusakan Pipa Air Bersih

HARIANRIAU.CO - Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai undang tim ahli Georadar Institut Teknologi Bandung untuk memeriksa kondisi terkini dan potensi kerusakan infrastruktur jaringan pipa air bersih dibangun 2008-2011.

Kepala Bidang Cipta Karya DPU Dumai, Riau Satria mengatakan, pemeriksaan dengan teknologi deteksi georadar ini satu kesiapan kerjasama pemerintah badan usaha dalam pembangunan sistem penyedian air minum Dumai melalui program SPAM Dumai-Rokan Hilir-Bengkalis (Durolis).

"Ahli itb akan mendeteksi keberadaan potensi kerusakan pipa air minum ditanam sejak 2008 lalu akibat pembangunan jalan drainase, penanaman pipa gas dan kabel listrik," kata Riau pada pers, Selasa dikutip harianriau.co dari laman antarariau.

Dijelaskan, kerjasama tim Georadar dipimpin Prof Abdullah Sani inii juga untuk pembuktian dan melihat akurasi laporan dari tim review detail enginering design (DED) dasar laporan SPAM serta bahan masukan bagi pemerintah.

Dari laporan awal dan review DED, dampak pembangunan berpotensi menyebabkan kerusakan pipa infrastruktur jaringan air minum Dumai sepanjang 17 kilometer dari total sekitar 200 kilometer.

Keberadaan jaringan pipa berpotensi rusak ini tersebar di sejumlah kawasan, di antaranya, Jalan Hasanuddin, Kelakap Tujuh, Sukajadi, Sultan Sarif Kasim, Kamboja, Tenaga dan Laksmana serta Jalan Jenderal Sudirman.

"Selama 12 hari tim ahli georadar akan bekerja mendeteksi potensi kerusakan pipa berdasarkan laporan awal di sejumlah lokasi penanaman kawasan perkotaan," sebutnya.

Teknologi Georadar ITB juga pernah mendeteksi kondisi jaringan pipa dampak proyek pembangunan LRT dan MRT di Jakarta, dan alat ini bisa melihat potensi kerusakan pipa hingga kedalaman 70 meter.

Penggunaan alat dapat mendeteksi jenis pipa dan diameternya ini membuat DPU Dumai bisa memetakan kerusakan dan perbaikan tanpa perlu membongkar saat memeriksa kondisi pipa rusak.

Sebelum memulai tahap pembangunan fisik, DPU Dumai bersama perusahaan pemrakarsa, PT Adhi Karya dan Adaro Tirta sudah menyelesaikan studi kelayakan rencana pengembangan SPAM, dan kemudian masuk tahap lelang.

Dokumen studi kelayakan ini selanjutnya dibahas Pemerintah Dumai bersama Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BP SPAMS), PDAM Dumai serta tim percepatan infrastruktur air minum.

Kepala DPU Dumai Mohammad Syahminan menyebut, studi kelayakan rencana satu tahapan lanjutan dari percepatan infrastrukfur air bersih, dan Dumai menerapkan pola kerjasama pemerintah badan usaha.

"Studi kelayakan rencana pengembangan spam dumai sudah dirampungkan Adhi Karya-Adaro Tirta Mandiri sebagai pemrakarsa, dan diserahkan ke pemerintah daerah," kata Syahminan.

Direncanakan tahapan pelelangan pada Agustus 2018 untuk segera memulai pekerjaan fisik di awal 2019 agar dapat mengejar target air mengalir ke sambungan rumah Agustus 2019.

Halaman :

Berita Lainnya

Index