Pemuda 23 Tahun ‘Terjebak’ Dalam Tubuh Bayi Ini

Pemuda 23 Tahun ‘Terjebak’ Dalam Tubuh Bayi Ini
Manpreet, 'bayi' berusia 23 tahun yang hanya bisa tertawa dan menangis. (Media Drum World/Sun)

HARIANRIAU.CO - Seorang pria berusia 23 menghabiskan hidupnya seolah ‘terjebak’ di dalam tubuh mungil sesosok bayi seberat 5,6 kilogram. Dia tidak dapat berjalan atau berbicara. Hanya tawa dan tangis yang bisa keluar mulutnya.

Manpreet Singh, dijuluki pria ‘berukuran mini’ oleh para tetangganya, setelah pertumbuhan fisik dan mentalnya terhenti ketika dia genap berusia setahun. Kondisi itu membuat dia kini menjadi balita abadi.

Pemuda itu harus mendapat perawatan sepanjang waktu oleh pamannya Karanvir Singh (45) dan bibi Lakhwinder Kaur (42) yang menyayanginya dan selalu membawanya ke mana pun.

Dilansir TheSun, Kamis (26/4/2018), Manpreet lahir pada tahun 1995 lalu. Namun, tiba-tiba saja pertumbuhannya fisik dan mentalnya terhenti sebelum dia bisa berjalan dan berbicara. Namun demikian, saat itu dokter mengatakan kepada ayahnya Jagtar Singh (50), bahwa Manpreet akan mulai tumbuh besar lagi.

Tetapi, hal itu tak pernah terjadi dan para dokter akhirnya bingung, karena saudara laki-lakinya, Mangaldeep dan saudara perempuannya, Jaspreet, tumbuh normal secara fisik maupun mental.

Para dokter meyakini bahwa cacat pertumbuhan disebabkan oleh kekurangan hormon, tetapi tidak dapat mengidentifikasi secara pasti, karena investigasi medis yang mahal.

“Pertumbuhan pasien berhenti karena beberapa ketidakseimbangan hormon,” MK Bhadu, seorang petugas medis di fasilitas yang dikelola negara bagian Hisar, India.

“Seorang anak mulai berkembang secara mental dan fisik sejak usia tiga tahun. Jika tubuhnya tidak berkembang, orangtua harus membawanya ke fasilitas medis yang lebih baik agar bisa diobati,” sebutnya.

Para ilmuwan akhirnya berasumsi bahwa Manpreet mungkin terkena Laron Syndrome, kondisi genetik langka yang hanya terjadi dalam 300 kasus di seluruh dunia.

Orang yang mengalami Sindrom Laron, mengalami kekurangan hormon yang disebut Insulin-like Growth Factor 1 (Insulin-Faktor Pertumbuhan 1), yang berfungsi merangsang sel untuk tumbuh dan membelah menjadi sel-sel baru.

Meskipun kondisinya yang tidak biasa, Manpreet tetap saja mendapat dari keluarga dan penduduk desa. Banyak penduduk setempat percayam, bahwa dia adalah inkarnasi Tuhan.

“Manpreet cekikikan seperti batita dan jarang bersedih. Hanya ketika anjing atau hewan lain mengeluarkan suara, dia ketakutan dan menangis,” kata pamannya, Karanvir.

“Dia adalah anak yang menyenangkan dan memberi isyarat kepada para tamu dengan tangannya untuk duduk, dan mencoba berteman dengan mereka,” sambungnya.

Manpreet dirawat oleh keluarga sepanjang hidupnya, yang tak pernah mengurangi rasa cinta dan kasih sayang. Meski begitu, ‘pemuda balita’ tersebut menolak untuk tinggal bersama orangtuanya di kota yang berjarak 112 km dari kediamannya saat ini.

Manpreet bersama paman dan bibinya. (Media Drum World/Sun)

“Kami telah mengirimnya kembali ke orangtuanya beberapa kali, tetapi dia mau tinggal bersama mereka,” timpal Lakhwinder.

“Manpreet tak mau makan dan terus menangis sepanjang waktu di sana. Tetapi ketika dia kembali kepada kami lagi, dia akan berubah menjadi anak kecil yang ceria.”

Namun demikian, keluarga Manpreet merasa khawatir tentang masa depannya dan telah berkonsultasi dengan profesional medis untuk coba memahami kondisi itu.

Sementara itu Mandeep, menambahkan bahwa mereka telah coba membawanya ke beberapa dokter, namun hasilnya tetap nihil.

“Kami sudah menerima takdir ini dan dengan senang hati memiliki dia karena keceriaannya menerangi lingkungan,” aku Mandeep.

Paman dan sepupunya yang hanya bekerja sebagai sopir, membuat kondisi keuangan keluarga itu hanya pas-pasan. Karena itu, tak mampu untuk membawa Manpreet ke rumah sakit atau dokter yang baik.

Keluarga itu sekarang sedang menggalang dana dalam upaya untuk melakukan penyelidikan atas kondisi dan perawatannya yang akan menelan biaya sekitar £5.400 atau lebih kurang Rp104 juta.

Seorang pria berusia 23 menghabiskan hidupnya seolah ‘terjebak’ di dalam tubuh mungil sesosok bayi seberat 5,6 kilogram. Dia tidak dapat berjalan atau berbicara. Hanya tawa dan tangis yang bisa keluar mulutnya. Manpreet Singh, dijuluki pria ‘berukuran mini’ oleh para tetangganya, setelah pertumbuhan fisik dan mentalnya terhenti ketika dia genap berusia setahun. Kondisi itu membuat dia kini menjadi balita abadi. Pemuda itu harus mendapat perawatan sepanjang waktu oleh pamannya Karanvir Singh (45) dan bibi Lakhwinder Kaur (42) yang menyayanginya dan selalu membawanya ke mana pun. Dilansir TheSun, Kamis (26/4/2018), Manpreet lahir pada tahun 1995 lalu. Namun, tiba-tiba saja pertumbuhannya fisik dan mentalnya terhenti sebelum dia bisa berjalan dan berbicara. Namun demikian, saat itu dokter mengatakan kepada ayahnya Jagtar Singh (50), bahwa Manpreet akan mulai tumbuh besar lagi. Tetapi, hal itu tak pernah terjadi dan para dokter akhirnya bingung, karena saudara laki-lakinya, Mangaldeep dan saudara perempuannya, Jaspreet, tumbuh normal secara fisik maupun mental. Para dokter meyakini bahwa cacat pertumbuhan disebabkan oleh kekurangan hormon, tetapi tidak dapat mengidentifikasi secara pasti, karena investigasi medis yang mahal. “Pertumbuhan pasien berhenti karena beberapa ketidakseimbangan hormon,” MK Bhadu, seorang petugas medis di fasilitas yang dikelola negara bagian Hisar, India. “Seorang anak mulai berkembang secara mental dan fisik sejak usia tiga tahun. Jika tubuhnya tidak berkembang, orangtua harus membawanya ke fasilitas medis yang lebih baik agar bisa diobati,” sebutnya. Para ilmuwan akhirnya berasumsi bahwa Manpreet mungkin terkena Laron Syndrome, kondisi genetik langka yang hanya terjadi dalam 300 kasus di seluruh dunia. Orang yang mengalami Sindrom Laron, mengalami kekurangan hormon yang disebut Insulin-like Growth Factor 1 (Insulin-Faktor Pertumbuhan 1), yang berfungsi merangsang sel untuk tumbuh dan membelah menjadi sel-sel baru. Meskipun kondisinya yang tidak biasa, Manpreet tetap saja mendapat dari keluarga dan penduduk desa. Banyak penduduk setempat percayam, bahwa dia adalah inkarnasi Tuhan. “Manpreet cekikikan seperti batita dan jarang bersedih. Hanya ketika anjing atau hewan lain mengeluarkan suara, dia ketakutan dan menangis,” kata pamannya, Karanvir. “Dia adalah anak yang menyenangkan dan memberi isyarat kepada para tamu dengan tangannya untuk duduk, dan mencoba berteman dengan mereka,” sambungnya. Manpreet dirawat oleh keluarga sepanjang hidupnya, yang tak pernah mengurangi rasa cinta dan kasih sayang. Meski begitu, ‘pemuda balita’ tersebut menolak untuk tinggal bersama orangtuanya di kota yang berjarak 112 km dari kediamannya saat ini.

Sumber: http://life.metro24jam.com/read/2018/04/27/151/pemuda-23-tahun-terjebak-dalam-tubuh-bayi-ini
Follow Twitter @Metro24Jamcom dan FB http://fb.com/metro24jamcom
Seorang pria berusia 23 menghabiskan hidupnya seolah ‘terjebak’ di dalam tubuh mungil sesosok bayi seberat 5,6 kilogram. Dia tidak dapat berjalan atau berbicara. Hanya tawa dan tangis yang bisa keluar mulutnya. Manpreet Singh, dijuluki pria ‘berukuran mini’ oleh para tetangganya, setelah pertumbuhan fisik dan mentalnya terhenti ketika dia genap berusia setahun. Kondisi itu membuat dia kini menjadi balita abadi. Pemuda itu harus mendapat perawatan sepanjang waktu oleh pamannya Karanvir Singh (45) dan bibi Lakhwinder Kaur (42) yang menyayanginya dan selalu membawanya ke mana pun. Dilansir TheSun, Kamis (26/4/2018), Manpreet lahir pada tahun 1995 lalu. Namun, tiba-tiba saja pertumbuhannya fisik dan mentalnya terhenti sebelum dia bisa berjalan dan berbicara. Namun demikian, saat itu dokter mengatakan kepada ayahnya Jagtar Singh (50), bahwa Manpreet akan mulai tumbuh besar lagi. Tetapi, hal itu tak pernah terjadi dan para dokter akhirnya bingung, karena saudara laki-lakinya, Mangaldeep dan saudara perempuannya, Jaspreet, tumbuh normal secara fisik maupun mental. Para dokter meyakini bahwa cacat pertumbuhan disebabkan oleh kekurangan hormon, tetapi tidak dapat mengidentifikasi secara pasti, karena investigasi medis yang mahal. “Pertumbuhan pasien berhenti karena beberapa ketidakseimbangan hormon,” MK Bhadu, seorang petugas medis di fasilitas yang dikelola negara bagian Hisar, India. “Seorang anak mulai berkembang secara mental dan fisik sejak usia tiga tahun. Jika tubuhnya tidak berkembang, orangtua harus membawanya ke fasilitas medis yang lebih baik agar bisa diobati,” sebutnya. Para ilmuwan akhirnya berasumsi bahwa Manpreet mungkin terkena Laron Syndrome, kondisi genetik langka yang hanya terjadi dalam 300 kasus di seluruh dunia. Orang yang mengalami Sindrom Laron, mengalami kekurangan hormon yang disebut Insulin-like Growth Factor 1 (Insulin-Faktor Pertumbuhan 1), yang berfungsi merangsang sel untuk tumbuh dan membelah menjadi sel-sel baru. Meskipun kondisinya yang tidak biasa, Manpreet tetap saja mendapat dari keluarga dan penduduk desa. Banyak penduduk setempat percayam, bahwa dia adalah inkarnasi Tuhan. “Manpreet cekikikan seperti batita dan jarang bersedih. Hanya ketika anjing atau hewan lain mengeluarkan suara, dia ketakutan dan menangis,” kata pamannya, Karanvir. “Dia adalah anak yang menyenangkan dan memberi isyarat kepada para tamu dengan tangannya untuk duduk, dan mencoba berteman dengan mereka,” sambungnya. Manpreet dirawat oleh keluarga sepanjang hidupnya, yang tak pernah mengurangi rasa cinta dan kasih sayang. Meski begitu, ‘pemuda balita’ tersebut menolak untuk tinggal bersama orangtuanya di kota yang berjarak 112 km dari kediamannya saat ini.

Sumber: http://life.metro24jam.com/read/2018/04/27/151/pemuda-23-tahun-terjebak-dalam-tubuh-bayi-ini
Follow Twitter @Metro24Jamcom dan FB http://fb.com/metro24jamcom

Halaman :

Berita Lainnya

Index