Spanduk Tolak Ustaz Abdul Somad di Sumut Tampar Djarot

Spanduk Tolak Ustaz Abdul Somad di Sumut Tampar Djarot
Ustadz Abdul Somad

HARIANRIAU.CO - Pemasangan spanduk tolak Ustaz Abdul Somad ceramah di Sumatera Utara (Sumut) dianggap menampar calon Gubernur Sumut, Djarot Saiful Hidayat.

Spanduk tolak Ustaz Abdul Somad dipasang oleh kelompok yang mengatasnamakan Gerakan Maysrakat Peduli Pilkada Sumatera Utara.

Abdul Somad ditolak memberikan tausiah dalam acara Tabligh Akbar di wilayah Sumut selama tiga hari, 22-24 Juni. Pasalnya, Abdul Somad dianggap bukan penduduk asli Sumut, melainkan warga Riau.

“Tolak kehadiran masyarakat luar Sumut Ustad Abdul Somad & Ustad Bachtiar Nasir mencampuri Pilgubsu 2018 di Sumut,” demikian tulisan yang tertera di spanduk tersebut.

Namun spanduk itu justru menampar Djarot. Pasalnya, Djarot yang diusung PDI Perjuangan dalam Pilkada Sumut bukan penduduk asli. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu dilahirkan di Magelang, Jawa Tengah, 6 Juli 1962.

Sedangkan Ustadz Abdul Somad lahir di Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara, 18 Mei 1977. Abdul Somad masih tercatat sebagai warga Sumut meski tinggal di Riau.

Spanduk tolak Ustaz Abdul Somad

Spanduk tolak Ustaz Abdul Somad

Sementara itu, salah satu penyelenggara Tabligh Akbar di Sumut, Affan Lubis mengatakan, Tabligh Akbar diselenggarakan oleh Gabungan ormas Islam di Sumut, seperti BKPRMI, GNPF Ulama, Aliansi Gerakan Subuh, KAUMI, JPRMI.

Kehadiran Ustaz Abdul Somad (UAS) ini diharap mampu menggelorakan semangat persatuan di kalangan umat Islam.

“Acara ini sudah direncanakan sejak jauh hari, sudah lama. Mengundang UAS ini tidak bisa sembarangan dengan waktu yang singkat. Semua berkecimpung di sini, ormas-ormas Islam semua ikut,” ujar Affan Lubis dikutip dari laman pojoksatu.id.

Ketua GNPF Ulama Deli Serdang Ibnu Hajar mengatakan, kedatangan UAS dapat menggalang persatuan pada Bulan Syawal ini.

“Kegiatan ini tepat sekali karena bertepatan dengan momen silaturahmi di Bulan Syawal. Ini sudah mendapat respons yang baik dari masyarakat. Tabligh Akbar ini justru untuk menjadikan sumut yang lebih kondusif,” kata Ibnu.

Halaman :

Berita Lainnya

Index