Korban Selamat Sempat Ditertawakan Saat Pakai Pelampung, Dihampiri Wanita di Tengah Danau Toba

Korban Selamat Sempat Ditertawakan Saat Pakai Pelampung, Dihampiri Wanita di Tengah Danau Toba

HARIANRIAU.CO - Satu dari sekian banyak penumpang kapal motor (KM) Sinar Bangun menceritakan suasana ketika kapal mulai tenggelam. Akun Instagram @humassumut mengunggah video kesaksian dari Sandri Marianto Sianturi.

Pemuda ini berada di dalam kapal ketika kejadian.

Sarjana Ekonomi ini menceritakan, sebelum kapal tenggelam dirinya sudah memegang dua pelampung.

Hanya saja tak jadi dipakai karena ketiga kawan yang naik KM Sinar Bangun menertawakannya.

Facebook

Facebook ()

"Ada kawan berempat yang tiga sudah diluar, ada kereta yang parkir di belakang, aku di situ sudah takut juga, sudah kusiapkan pelampung dua, tapi kutanya sama petugasnya, dia bilang aman, jadi saya mau pakai pelampung ketawa kawan saya, tenang saja, jadi ga jadi kupakai," kata Sandri di video.

Sandri melanjutkan, selapas itu dia memutuskan untuk melihat kondisi penumpang lainnya di atas kapal.

Ia merasa aneh, karena penumpang yang berada di atas kapal sangat tenang.

"Naiklah aku ke atas, dan aku lihat kenapa tenang sekali, terus ku tanya teman, dia bilang sudah panik semua, tapi disuruh diam," katanya.

Sandri kemudian memutuskan untuk kembali ke bagian dalam kapal.

Ia berniat untuk mengambil dua pelampung yang tadi sudah dipersiapkan.

Sayang, sesampainya di dalam, kapal sudah mulai oleng.

"Kemudian turun lagi aku ke bawah untuk ambil pelampung, saat di bawah kapal sudah oleng ke kanan dan muatan motor di kapal terbalik dan semakin berat ke arah kanan, terbaliklah kapal," sambungnya.

Kondisi KM Sinar Bangun saat itu sudah sangat gelap, kata Sandri.

Dia dan penumpang lainnya terjebak di bagian dalam KM Sinar Bangun.

Sebelum air memenuhi bagian dalam KM Sinar Bangun, Sandri sempat mengambil napas di bagian yang belum terisi air.

"Sudah gelap semua di dalam itu terjebak, dua kali ambiul napas, mau ambil mapas lagi udah penuh semua dengan air, saya sempat tutup mata, sudah pasrah," kata Sandri.

Sandri kembali tersadar.

Ia berupaya untuk mencari jalan keluar.

Dari situ, Sandri baru mengetahui bahwa KM Sinar Bangun sudah terbalik.

"Tapi terbangun lagi, aku pegang besi dan meraba-raba untuk mendorong ke atas dan keluarlah, ternyata kapal sudah terbalik dan orang sudah banyak di atas kapal," ujarnya.

Sandri dan banyak penumpang lainnya mengambang di permukaan Danau Toba.

Tak selang beberapa menit sejak terbalik, KM Sinar Bangun mulai berangsur tenggelam.

Menurut Sandri, kondisinya saat itu semua penumpang panik.

Mereka berupaya untuk mencari barang-barang yang bisa digunakan untuk mengapung.

Akibat panik, sejumlah penumpang berupaya dengan menarik penumpang lain.

"Tidak selang lima menit kapal itu tenggelam dan berenang, pada waktu itu semua sudah tarik-tarikan," jelasnya.

Sandri tak luput dari tarik-tarikan antar penumpang di permukaan Danau Toba.

Lantas ia mencoba untuk menjauh dengan berenang ke arah lain.

Sampai akhirnya, Sandri menemukan helm.

"Kemudian ada helm, jadi aku ambil untuk pelampung aku dan narik napas ke atas, kalau hanya berenang saja gak sanggup," katanya.

Tak berselang lama, Sandri bertemu dengan sepasang penumpang yang menggunakan pelampung.

Sandri bergabung dengan mereka dibantu pelampung dan helm.

Ketika tengah mengapung, ada seorang perempuan yang menghampiri Sandri dan dua penumpang tersebut.

Menurut Sandri, wanita ini panik hingga tak memegang pelampung melainkan tangan Sandri.

"Rupanya datang cewek satu lagi, panik dia, kalau aku panik juga bisa tenggelam lah kita berempat," ujarnya.

Sandri berkata bahwa bantuan yang datang untuk menolong penumpang KM Sinar Bangun cukup lama.

Hampir satu jam kapal-kapal lain baru datang.

"Hampir satu jam, datang ferry dan melempar pelampung jadi aku berenang langsung ke pelampung itu," tutup Sandri.

Sumber Tribunnews.com/Tribunnewsbogor.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index