Aduh Duh... Sesama MC Dangdut Berkelahi, Gigi Palsu Copot dan Hilang

Aduh Duh... Sesama MC Dangdut Berkelahi, Gigi Palsu Copot dan Hilang

HARIANRIAU.CO - Senong, seorang Master of Ceremony (MC) atau pembawa acara kondang dalam blantika musik dangdut di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat terpaksa dilarikan ke puskesmas.

Pria 42 tahun itu mengalami luka yang cukup serius setelah kepala, wajah dan perutnya dipukul berkali-kali oleh Irman (42). Imran diketahui adalah MC dangdut dari Sungai Kakap.

Karena lukanya cukup serius, kepala Senong harus diperban. Bahkan, gigi palsunya copot dan hilang setelah wajahnya ditinju Irman.

“Perut saya ditendang dan kepala dipukul beberapa kali hingga gigi giwang (gigi tiruan atau gigi palsu) saya tercampak (terlempar). Leteh saye becarek (capek saya mencarinya),” cerita Senongcerita Senong seperti dilansir prokal, Sabtu (4/8/2018).

Saat ditemuui, pria Desa Punggur Kecil, Sungai Kakap terbaring di ruang perawatan Puskesmas Sungai Kakap dalam kondisi lemah. Kepalanya dibungkus perban. Tampak sedikit berdarah pada kepala bagian kiri belakang.

Sambil menahan rasa sakit, Senong mulai bercerita panjang. Dia mengaku, awalnya dia diserang Irman dengan kata-kata tak pantas melalui media sosial facebook (FB) atas nama akun Irman Raja Pentas.

“Dia buat status dengan kata-kata yang tidak pantas dan menjatuhkan saya. Padahal saya dan dia berasal dari band yang berbeda. Dia bilang saya makan uang (honor) pemain (band dangdut). Padahal itu tidak pernah,” ceritanya.

Diberitakan Rakyat Kalbar, Senong menduga, ulah Irman karena persaingan pekerjaaan (job). “Karena job manggung saya mungkin lebih banyak dan sering, mungkin muncul rasa iri dari dia. Padahal kalau dibutuhkan, dipanggil dan bisa dikerjakan, ya saya terima,” ungkapnya.

Sebagai seorang MC, Senong mengaku khawatir nama baiknya menjadi rusak akibat tudingan miring tak beralasan yang disebar Irman di FB.

“Saya inikan bekerja sebagai MC hiburan, kalau nama baik saya sudah rusak, nanti siapa yang mau percaya dan memakai jasa saya,” ucapnya.

Sedangkan pemukulan ini berawal, Selasa kemarin sekitar pukul 08.00 WIB, Senong tak sengaja bertemu dengan Irman di lokasi yang tak jauh dari tempat pemotongan ayam kawasan Pasar Punggur.

Pertemuan itu dimanfaatkan Senong untuk menyelesaikan permasalahan yang dibuat pria asal Desa Sungai Pinang itu, dengan musyawarah.

“Biasa saja pas ketemu. Lumrahnya sahabat. Saya kemudian sampaikan ke dia untuk menyelesaikan masalah pribadi secara baik-baik. Saya bilang, ‘Ayolah kita selesaikan secara baik-baik, jangan ditulis di facebook, karena banyak yang membaca’. Begitu saya bilang ke dia,” jelas Senong.

Bukannya mengaku, kata Senong, Irman justru membantah. “Saya tidak menulis kata-kata yang menyudutkan kau,” kata Irman yang ditirukan Senong.

Untuk memastikan ulah Irman di FB, Senong mencoba menghubungi Bahri. Si Bahri ini merupakan rekan Senong yang menyampaikan informasi terkait status FB yang dibuat Irman.

“Saat itu saya masih bersama dia (Irman) dan saya coba menelepon Bahri menanyakan terkait tudingan dia di facebook, karena saya jarang buka facebook,” katanya.

Belum sempat mendengarkan penjelasan dari Bahri, cerita Senong, Irman langsung naik pitam dan memukul kepalanya, beberapa kali.

“Perut saya juga ditendang, sehingga saya tersungkur. Saya sempat pingsan. Kemudian warga bawa saya ke Puskesmas Sungai Kakap untuk mendapatkan perawatan,” ceritanya lagi.

Sampai saat ini, Senong mengaku masih merasakan nyeri pada kepalanya, akibat pukulan itu. Kejadian yang tentu tidak dapat diterima membuat Senong segera mengambil jalur hukum dengan membuat laporan penganiayaan ke Polsek Sungai Kakap.

“Pelaporan ini saya lakukan agar kejadian yang sama tidak terulang kembali. Tadi sudah saya laporkan. Dari pihak Polsek meminta saya untuk visum terlebih dahulu di Puskesmas sebagai bukti penganiayaan,” ucapnya.

Selain itu, screenshot status FB Irman pun juga dilampirkan dalam laporan. “Akun facebook dia sampai saat ini masih aktif dan tadi sudah dilaporkan ke Polsek Sungai Kakap sebagai barang bukti,” tambahnya.

Dikonfirmasi, Kapolsek Sungai Kakap, AKP Nyandang membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait dugaan penganiayaan terhadap Senong.

“Tadi juga telah kita minta yang bersangkutan untuk dilakukan visum dan telah kita buatkan LP (Laporan Polisi),” ujarnya. Nyandang menegaskan akan memproses LP tersebut sebagaimana mestinya. “Karena sudah ada LP maka akan kita proses,” tegasnya.


Sumber: pojoksatu

Halaman :

Berita Lainnya

Index