Joni Kala Diundang ke Istana, Jadi Tamu Pembukaan Asian Games

Joni Kala Diundang ke Istana, Jadi Tamu Pembukaan Asian Games
Yohanes Gama Marchal Lau alias Joni Kala

HARIANRIAU.CO - Aksi heorik bocah SMP, Yohanes Gama Marchal Lau alias Joni Kala yang memanjat tiang bendera demi mengibarkan Merah Putih di Kabupaten Belu, Atambua, NTT menjadi viral. Para petinggi negara langsung memberikan perhatian.

Pagi ini, Yohanes dan orang tuanya direncanakan terbang ke Jakarta untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.

Kabar itu disampaikan oleh Dandim 1605 Belu Letkol Putu Dwika, Jumat (17/8). Kepada Timor Ekspress (Jawa Pos Group/pojoksatu), Putu Dwika mengatakan Yohanes dan orang tuanya sudah bertolak ke Kupang pada Jumat malam. Perjalanan sejauh 350 km itu akan berakhir dengan penerbangan Kupang-Jakarta.

“Rombongan Joni akan dijemput di bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta oleh pengawal Istana Negara,” ujarnya.

Setelah itu, Joni Kala diagendakan langsung bertemu dengan Presiden Jokowi. Selain itu, Joni juga mendapat perhatian berupa bantuan dari beberapa kementrian. Misalnya, Kemenpora, Kemendikbud, Kemenkominfo, dan beberapa BUMN termasuk PLN maupun Pertamina. Panglima TNI juga disebutnya memberikan perhatian khusus.

“Dari Panglima TNI, kami siapkan beasiswa sampai perguruan tinggi,” terangnya.

Joni Kala tidak hanya datang untuk mendapatkan apresiasi langsung dari petinggi negara. Kedatangan bocah 14 tahun ke Jakarta bertepatan dengan pembukaan Asian Games 2018. Maka, dia juga menjadi tamu untuk pembukaan pesta olah raga terbesar Asia itu.

“Setelah bertemu Presiden Joko Widodo, Yohanes juga dijadwalkan menonton langsung pembukaan Asian Games di Jakarta,” imbuh Letkol Putu Dwika.

Seperti diberitakan sebelumnya, nama Yohanes Gama Marchal Lau menjadi pembicaraan setelah aksi patriotiknya viral.

Bocah Atambua yang panjat tiang bendera berdiri di samping inspektur upacara

Bocah Atambua yang panjat tiang bendera berdiri di samping inspektur upacara

Kepala Desa Silawan, Ferdinandus Mones yang dihubungi pojoksatu.id mengatakan, bendera merah putih hampir tak berkibar saat upacara peringatan HUT RI di Motaain, wilayah perbatasan RI dan Timur Leste.

“Saat bendera siap ditarik, tali putus sehingga bendera tidak bisa dikibarkan. Saat itu juga pak camat Tasifeto Timur langsung meminta siapa saja yang bisa memanjat tiang bendera,” ucap pia yang akrab disapa Ferdi Mones itu.

Saat itu juga, Joni Kala langsung mendatangi tiang bendera. Ia menawarkan diri untuk memanjat tiang tersebut.

“Tiang bendera itu setinggi 23 meter. Bukan 15 meter,” ucap Ferdi meyakinkan.

Joni Kala pun memanjat tiang bendera dan berhasil memperbaiki tali yang putus. Setelah itu, Joni Kala turun dan upacara HUT RI kembali dilanjutkan.

“Saat Wakil Bupati Belu, J.T Ose Luan yang bertindak selaku inspektur upacara memberikan sambutan, beliau memanggil Joni Kala ke depan. Joni berdiri di samping Pak Wabup. Beliau memuji keberanian Joni,” tambah Ferdi.

Sementara itu, Wakil Bupati Belu, J.T Ose Luan dalam sambutannya mengatakan, peristiwa ini jangan ditafsirkan macam-macam. Ia memuji Joni Kala yang berani memanjat tiang bendera.

“Ini pahlawan kecil penyelamat kita pagi ini. Seorang anak pelajar yang menjadi penyelamat dalam upacara kemerdekaan. Terimakasih pahlawan kecil, kejadian ini menggugah saya. Kau adalah pahlawan,” ucap J.T Ose Luan.

Halaman :

#PanjatTiangBendera

Index

Berita Lainnya

Index