HARIANRIAU.CO, JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan, Selasa (12/7/2016) ditutup melemah 0,10% atau 13 poin ke posisi Rp13.120 per dolar AS. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah diperdagangkan pada kisaran Rp13.096-Rp13.165 per dolar AS.
Rupiah mengalami tekanan saat adanya penguatan indeks dolar AS pada awal perdagangan menyusul kekhawatiran adanya kenaikan suku bunga AS setelah data tenaga kerja AS yang positif yang dirilis akhir pekan lalu. Pelemahan rupiah berangsur menipis jelang akhir perdagangan, setelah indeks dolar AS berbalik melemah.
Menyusul penguatan mata uang global termasuk poundsterling yang dipicu oleh terpilihnya Theresa May sebagai pengganti perdana menteri David Cameron, yang meredakan ketidakpastikan pasca Brexit.
Pounds mulai bangkit dari posisi terendah dalam 31 tahun, meski investor masih menanti negosiasi May seputar keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa (UE).
Berdasarkan laporan Reuters, yen sebagai mata uang relatif aman tercatat mengalami pelemahan cukup dalam ke level terendah dalam dua pekan terhadap USD. Selain itu yen juga jatuh sebesar 1% melawan euro, usai pemilihan majelis Jepang yang menghadirkan harapan terkait stimulus moneter lanjutan.
USD mengalami kenaikan 0,8% menjadi 103.64 terhadap yen atau posisi terbaik sejak 24 Juni saat hasil referendum Brexit menghantam pasar keuangan global. Sementara euro juga melompat hingga 1% terhadap yen ke level 114.93. (CIC)
.jpeg)
