Bilang Ingin Meninggal Saat Bekerja, Prof Rita Jitendra Meninggal saat Live

Bilang Ingin Meninggal Saat Bekerja, Prof Rita Jitendra Meninggal saat Live

HARIANRIAU.CO - Seorang profesor di India bernama Rita Jitendra meninggal saat wawancara live (siaran langsung) di televisi (TV). Yang mengejutkan, dia meninggal setelah mengatakan dia ingin meninggal ketika sedang bekerja.

Kejadian itu berlangsung ketika dia melakukan sesi wawancara live di studio "Good Morning J&K", sebuah program TV kabel di India, pada awal pekan ini.

Profesor Rita Jitendra, 81, merupakan akademisi, penulis dan seniman yang dihormati di India.

Saat kejadian, perempuan berusia 81 tahun itu sedang diwawancarai tentang kehidupan dan ingatannya. Namun, dia tiba-tiba menutup matanya, berhenti berbicara dan tak sadarkan diri.

Dia dilarikan ke SMHS Hospital di Jammu, di mana dia dinyatakan meninggal pada saat tiba di rumah sakit.

Menurut Indian Telegraph, profesor yang dianggap sebagai legenda oleh dunia penyiaran itu mengalami serangan jantung dan tersedak.

Seorang karyawan, Hafiza Muzaffar, mengatakan bahwa akademisi itu telah mengatakan selama perjalanan ke studio bahwa dia menginginkan kematian yang sama dengan mantan Presiden Avul Pakir Jainulabdeen Abdul Kalam, yang meninggal pada usia 83 tahun saat memberikan ceramah pada tahun 2015.

“Dia memberitahu bahwa Dr Kalam telah meninggal saat bekerja. Begitulah cara dia ingin menemui ajalnya juga. Dia mengembuskan nafas terakhirnya di studio itu sendiri," kata Muzaffar.

Penyiar "Good Morning J&K", Zahid Mukhtar, mengatakan kematian Profesor Jitendra yang mendadak telah mengejutkan.

"Dia memberi tahu kami beberapa hal menarik tentang kehidupannya dan tampak benar-benar normal," katanya.

“Tapi tiba-tiba dia berhenti bicara dan mulai cegukan. Kami harus memotong wawancara (dan beralih ke) film dokumenter dan membawanya ke rumah sakit," ujarnya, seperti dikutip news.com.au, Kamis (13/9/2018).

"Dia memiliki hubungan yang hebat dengan televisi," ujarnya.

"Saat itu sekitar pukul 08.28 ketika dia tiba-tiba berhenti bicara dan pingsan," katanya. “Ketika kami memindahkannya ke SMHS Hospital, dokter menyatakan dia meninggal," imbuh dia.

"Ini mengejutkan kami...kami sangat sedih dengan kejadian ini dan kami berdoa untuk jiwa yang sudah ditinggalkan," paparnya.

Inspektur SMHS Hospital, Dr Saleem Tak mengatakan kepada media setempat bahwa dia meninggal karena gagal jantung, yang mungkin terjadi karena aritmia jantung atau atau detak jantung yang tidak teratur.

Meninggalnya Profesor Jitendra telah mengejutkan publik India. Banyak pesan belasungkawa bermunculan di media sosial. (Sindonews)

Halaman :

Berita Lainnya

Index