Bayi Meninggal di RSUD, Ini Kata Direktur RSUD Puri Husada

Bayi Meninggal di RSUD, Ini Kata Direktur RSUD Puri Husada

HARIANRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Terkait adanya bayi yang meninggal di Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Puri Husada, Tembilahan, Direktur RSUD Puri Husada Dr Irianto mengatakan bawa pihaknya sudah melakukan tugas sesuai fungsinya. Jumat (15/7/2016).

"Sebenarnya permasalahan ini berkaitan dengan rahasia pasien, dan kami sudah berjanji sesuai dengan tugas kami akan menjaganya. Tapi kalau mau di mediakan, kami juga tetap akan menjelaskan," terang Irianto.

"Saya sudah membicarakan hal ini kepada dokter yang menangani, dan mereka mengatakan sudah menjelaskan kepada keluarga pasien sebelum proses persalinan bahwa anaknya mengalami "Sindrom Down" adalah merupakan kelainan genetik," ulas Irianto.

Sementara itu, lanjut Dia pasie sendiri mengalami "Polihidramnion".

"Polihidramnion adalah kondisi di mana ibu hamil memiliki cairan ketuban terlalu banyak," tambahnya.

Kenapa tidak diizinkan untuk orang tuanya memegang , kata Irianto, karena memang bayi tersebut harus diberi perawatan khusus.

"Kami letak bayi tersebut di perawatan khusus, karena begitulah memang tindak lanjut pada anak yang mengalami "Sindrom Down" harus mendapatkan perawatan ekstra," terangnya.

"Biasanya, Kalau lah memang bayi itu tumbuh besar maka akan seperti anak keterbelakangan mental, tapi sangat jarang anak Sindrom Down berumur panjang," jelasnya.

Jika seandainya kemarin, lanjut Irianto, pihak kami membiarkan atau tidak melakukan perawatan terhadap pasien disitu yang sangat menyalah. (Bi)

Halaman :

Berita Lainnya

Index