ISIS Klaim Penembakan Polisi di Kopenhagen

ISIS Klaim Penembakan Polisi di Kopenhagen

HARIANRIAU.CO, KOPENHAGEN - Kelompok ekstrimis Negara Islam Irak Suriah atau ISIS mengaku bertanggung jawab atas penembakan dua polisi dan seorang saksi di Kopenhagen.

Kedua polisi itu diserang ketika sedang berpatroli di ibukota distrik Christina yang juga terkenal dengan perdagangan narkobanya.

Dalam pernyataan yang dirilis melalui media propagandanya, ISIS menggambarkan pelaku penyerangan sebagai tentara ISIS. ISIS mengatakan pelaku menjawab seruan jihadis bagi para pengikutnya untuk melaksanakan kekejaman di Barat seperti dikutip dari Independent, Jumat (2/9/2016).

Pelaku penyerangan sendiri tewas di rumah sakit universitas Kopenhagen setelah terlibat baku tembak dengan polisi. Sedangkan dua polisi korban penembakan mengalami luka, satu diantaranya mengalami luka serius. Pun begitu dengan saksi penembakan.

Klaim tanggung jawab ISIS ini tidak bisa diverifikasi secara independen dan warga setempat awalnya mengira aksi tembak menembak di Christina ini terkait dengan perdagangan narkoba.

Aksi penembakan ini terjadi setelah serangkaian serangan yang dilakukan oleh pendukung ISIS di seluruh Eropa, termasuk pembantaian lebih dari 80 orang di Nice, aksi bom bunuh diri dan serangan kapak di Jerman dan serangan parang di Belgia.

Beberapa penyerang meninggalkan pesan berjanji setia kepada ISIS atau juru bicaranya, Abu Muhammad al-Adnani, yang tewas dalam serangan udara pekan ini. Adnani menonjol dalam rekaman audio dan video yang menyerukan serangan lone wolf di Barat sebagai balasan atas serangan udara terhadap ISIS, dimana seruan terakhirnya dirilis pada bulan Mei lalu.

 

Sumber : Sindonews

Halaman :

Berita Lainnya

Index