Merasa Kesal Terhadap ASN Bupati Rohil Akan Lakukan Mutasi Besar-besaran

Merasa Kesal Terhadap ASN Bupati Rohil Akan Lakukan Mutasi Besar-besaran
Bupati Rohil, H Suyatno

HARIANRIAU.CO, ROHIL - Bupati Rohil, H Suyatno mengancam akan melakukan mutasi besar-besaran dalam waktu dekat. Pernyataan itu muncul setelah orang nomor satu di Negeri Seribu Kubah itu kecewa atas indispiliner aparatur.

Pernyataan keras Suyatno itu disampaikan saat menjadi inspektur upacara (Irup) peringatan Hari Perhubungan Nasional di halaman kantor Bupati Rohil, Bagansiapiapi, Senin (19/9/2016).

Suyatno mengungkapkan kekesalannya kepada ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga honorer yang tidak memakai pakaian lengkap sesuai dengan seragam harian yang telah ditetapkan.

"Hampir seluruh peserta upacara pakaiannya belang-belang. Ada yang memakai Pakaian Dinas Harian (PDH) dan ada pula yang memakai pakaian Korpri. Khusus perempuan Kalau memakai seragam Korpri jilbabnya janganlah berwarna warni. Kenapa bisa begini? Apa panitia Hari Perhubungan Nasional tahun ini tidak becus," ketus Suyatno.

Ia meminta pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menginstruksikan bawahannya bahwa setiap melaksanakan apel harus berpakaian seragam. ASN dalam bekerja harus serius dan menjadi contoh yang baik kepada masyarakat. 

"Informasinya dari peserta apel kalau seragam Korpri itu atas isntruksi BKD (Badan Kepegawaian Daerah). Sementara ketika ditanya ke BKD malah menyebutkan berpakaian PDH. Ini sebagai bukti tidak ada saling koordinas," bebernya.

Dirinya juga menegaskan dalam waktu dekat akan ada mutasi besar-besaran. "Bagi yang tidak mau bekerja siap-siaplah akan dilengserkan dari jabatannya. Saya akan ganti pejabat yang bekerja tidak becus. Ada sekitar 181 pejabat eselon III dan IV akan diganti karena peleburan SKPD. Sementara untuk eselon II tidak ada masalah, karena banyak yang mau pensiun. Bagi pejabat yang ingin ke provinsi silahkan, jangan ditahan-tahan lagi niatnya," tegas Suyatno.

Suyatno berjanji akan menegakkan disiplin dalam bekerja. Bahkan peraturan itu berlaku bagi anak dan menantunya. "Saya sudah minta kepada asisten IV Bidang Administrasi untuk memberhentikan menantu saya yang masih honorer, sementara anak saya yang statusnya sudah ASN juga saya minta untuk tidak bekerja di Pemkab Rohil ini lagi," katanya dengan nada kesal.

Suyatno mengaku ketegasan ini bertujuan agar Rohil lebih baik ke depannya. "Saya tidak mau tahu, yang tidak bekerja jangan dikasih jabatan. Termasuk itu keluarga saya sendiri," pungkasnya. 

Halaman :

Berita Lainnya

Index