Rusia Tuduh Drone Predator AS Pelaku Serangan Konvoi Bantuan

Rusia Tuduh Drone Predator AS Pelaku Serangan Konvoi Bantuan

HARIANRIAU.CO - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pesawat tanpa awak, atau drone, milik Amerika Serikat terbang di atas konvoi bantuan kemanusiaan PBB di Aleppo barat, Suriah, sesaat sebelum diserang.

 

Mayjen Igor Konashenkov, juru bicara Kemenhan Rusia, membantah tuduhan Amerika Serikat pada Rabu (21/09) dan menyatakan bahwa pesawat Washington lah yang bertanggung jawab atas serangan terhadap konvoi bantuan PBB.

Konashenkov menambahkan, drone Predator AS terdeteksi terbang di sekitar lokasi serangan dengan ketinggian 11.800 kaki. Drone tersebut, lanjut dia, diterbangkan dari Pangkalan Udara Incirlik di Turki.

"Hanya pemiliknya yang dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang dilakukan drone tersebut di lokasi dan waktu persis (saat serangan terjadi), dan perintah apa yang dijalankannya," kata Konashenkov, seperti dikutip dariThe Wall Street Journal.

Juru biara Pentagon, Kapten Jeff Davis, mengatakan tidak ada pesawat milik Amerika dan koalisi, bersenjata ataupun tidak, yang terbang di atas konvoi saat serangan terjadi.

Gedung Putih berulangkali menuduh Rusia bertanggung jawab atas insiden di di kota Urum al-Kubra, Aleppo barat, Senin, yang menewaskan 20 warga sipil, termasuk pejabat lokal senior Bulan Sabit Merah Suriah, Omar Barkat.

Dalam konferensi pers di Washington pada Selasa, Ben Rhodes, wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih, mengatakan, "Hanya ada dua pihak yang mungkin bertanggung jawab, rezim Suriah atau pemerintah Rusia."

Konashenkov kemudian menjawab tudingan tersebut dengan langsung menyebut nama Rhodes pada Rabu.

"Kami mengklarifikasi ini, khususnya untuk Ben Rhodes: Tipe drone ini dapat digunakan tidak hanya untuk memonitor situasi, tapi juga ... untuk melancarkan serangan presisi terhadap target," tandasnya.

 

 

Rimanews

Halaman :

Berita Lainnya

Index