Berkelahi, Siswa SMP di Pekanbaru Meniggal Duia

Berkelahi, Siswa SMP di Pekanbaru Meniggal Duia
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO, PEKANBARU - Presia (34), tak henti-hentinya menangis melihat anaknya yang masih berstatus pelajar SMP, Dendi Onwesli (15) hanya berumur pendek dan sudah terbujur kaku di IGD RSUD Arifin Achmad.

Ia masih tak rela melepas kepergian darah dagingnya yang sudah tewas tersebut akibat berduel dengan Perdinan (16) yang merupakan pelajar SMK Zamrat Pekanbaru sesaat usai keduanya pulang sekolah, Jum'at (30/9/2016) pukul 11.30 WIB siang tadi.

Ketika ditemui di IGD RSUD Arifin Achmad, ibu enam anak itu bahkan sesekali menjerit jika mengenang sang anak dikala masih hidup. "Dia (pelaku) harus ditangkap. Saya nggak rela. Kenapa dia tega bunuh anak saya" ucapnya terisak.

Menurutnya, sebelum anaknya itu meninggal dunia, dirinya sempat mendengar kabar anaknya masih hidup. Bahkan ia juga mengaku tahu bahwa anaknya terlibat perkelahian dengan si pelaku. Hanya saja, ia tak menyangka jika peristiwa itu berakibat fatal sampai merenggut nyawa anaknya.

"Nggak nyangka sampai gini kejadiannya. Kenapa nggak ada yang menolong anak saya," gumamnya sesenggukan.

Kedua pelajar ini terlibat perkelahian hanya gara-gara saling berpandangan sinis. Dendi Onwesli (15) dan Perdinan (16) terlibat perkelahian maut sesaat setelah keduanya pulang sekolah, Jum'at siang. Akibat duel fisik tersebut, salah satunya yakni Dendi Onwesli bahkan harus meregang nyawa.

Korban yang merupakan pelajar SMP di Bukit Raya itu diduga tewas karena mengalami luka dalam akibat pukulan dari pelaku yang merupakan pelajar SMK Zamrat Pekanbaru.

"Awalnya pelaku dan korban mampir ke warnet di TKP saat pulang sekolah. Di sanalah mereka lalu berkelahi satu lawan satu. Penyebabnya gara-gara saling berpandangan sinis. Korban mengalami luka dalam di ulu hatinya karena dipukul oleh pelaku," ujar Kapolres Pekanbaru, Kombe Pol Toni Hermawan saat melihat jenazah korban di RSUD Arifin Achmad. (Drc)

Halaman :

#Hukrim

Index

Berita Lainnya

Index