Kuliah ke AS, Siapa Bilang Mahal?

Kuliah ke AS, Siapa Bilang Mahal?
Amerika Serikat menjadi salah satu destinasi studi favorit di dunia.

HARIANRIAU.CO - Jalan menuju kampus di Amerika Serikat (AS) tidaklah tunggal. Selain bantuan beasiswa, banyak strategi bisa dilakukan terkait pendanaan kuliah di AS.

Mayoritas sumber pendanaan mahasiswa internasional di AS pun sebenarnya tak berasal dari beasiswa. Institute for International Education (IIE) mencatat, hanya 8 persen pelajar luar negeri tahun ajaran 2014/2015 yang mendapat sokongan beasiswa.

Sekitar 64 persen mahasiswa internasional lainnya justru kuliah menggunakan dana pribadi atau bantuan keluarga. Jadi, tak perlu berkecil hati jika lamaran beasiswa belum diterima. Asal jeli berstrategi, biaya kuliah di AS bisa lebih hemat. Caranya?

Cerdik

Dana yang perlu disiapkan tak hanya untuk biaya perkuliahan. Keperluan hidup di AS perlu pula jadi pertimbangan. Sebagai patokan, rata-rata biaya hidup di AS berkisar antara 8.000 dollar AS hingga 12.000 dollar AS per tahun.

Kisaran itu tentu bergantung pada gaya hidup mahasiswa. Jadi, pada prinsipnya semua pengeluaran selama kuliah bisa ditekan asal cerdik mengatur keuangan.
Dok. HaloMoney.co.id Selain berhemat, mahasiswa luar negeri sebaiknya menabung agar keuangan tak mengalami "paceklik".

Sejak awal, misalnya, pilih tempat tinggal di area sekitar kampus untuk menekan biaya transportasi. Kebutuhan makan harian pun sebaiknya disiapkan secara mandiri agar lebih hemat.

Tabungan dalam jumlah tertentu sebaiknya disiapkan pula. Perlu diingat, besaran biaya bagi mahasiswa perantauan luar negeri sangat bergantung pada nilai tukar mata uang. Kondisi ekonomi belum tentu terus stabil selama masa studi.

Bekerja

Pemerintah AS memperbolehkan mahasiswa internasional untuk bekerja paruh waktu selama 20 jam per minggu. Pilihan paling dekat, pelajar dapat melamar pekerjaan di universitas terkait, misalnya sebagai penjaga perpustakaan atau staf kafetaria.

Bekerja paruh waktu di luar kampus atau jamak disebut optional practical training (OPT) juga diperbolehkan bagi mahasiswa internasional. Namun, izin dari lembaga kependudukan dan imigrasi AS (USCIS) serta universitas perlu dikantongi terlebih dulu. Selain itu, mahasiswa sudah kuliah minimal 9 bulan sebelum mengikuti OPT.

Meski demikian, banyak hal perlu dipertimbangkan ketika bekerja paruh waktu di luar kampus. Salah satu yang paling penting adalah jarak antara kampus dan tempat kerja. Jangan sampai gaji terkuras untuk ongkos transportasi.

Associate degree

Kampus di AS umumnya mematok harga kuliah cukup tinggi. Dikutip dari situs web educations.com, biaya kuliah tingkat sarjana di AS berkisar antara 5.000 dollar AS hingga 50.000 dollar AS per tahun, tergantung universitas dan jurusan yang diambil.

Meski demikian, ada cara supaya biaya tersebut terpangkas, yaitu dengan mengambil gelar associate degree selama dua tahun di community college sebelum melanjutkan ke universitas. Strategi ini juga cukup umum dilakoni pelajar AS.

Pasalnya, harga yang ditawarkan community college jauh lebih rendah. Situs web Top Universities mencatat, rata-rata biaya kuliah pada tahun ajaran 2014/2015 hanya 3.347 dollar AS.

Perguruan tinggi AS sendiri menerapkan sistem kredit yang dapat ditransferkan. Program sarjana biasanya membutuhkan 120 sampai 130 kredit, tergantung program yang diambil. Nah, sebagian kredit ini dapat "dicicil" di community college.

Umumnya, pelajar lebih dulu mengambil mata kuliah umum selama kurang lebih dua tahun. Setelah lulus dan mendapat associate degree, mahasiswa dapat melanjutkan ke universitas AS untuk gelar sarjana.

Biaya akan semakin terpotong pula jika pelajar mengambil gelar tersebut di lembaga pendidikan di negara asal yang sudah bekerja sama dengan community college AS. Strategi ini otomatis memangkas biaya akomodasi.

Di Indonesia sendiri sudah ada sekolah yang menyediakan layanan tersebut, salah satunya Sampoerna University. Perguruan tinggi yang berada di bawah Sampoerna Schools System ini menyediakan akses bagi pelajar untuk melanjutkan pendidikan ke AS.

Universitas tersebut menawarkan program American College Program (ACP). Rencana kuliah ke AS pun dapat dimulai sejak kelas X sekolah menengah atas.

"ACP merupakan layanan community college di Indonesia yang dibentuk untuk memberi kemudahan bagi siswa Indonesia yang ingin meneruskan sekolah di AS dengan biaya lebih hemat," ucap Managing Director Putera Sampoerna Foundation, Nenny Soemawinata, dalam sebuah pameran pendidikan di Jakarta, Selasa (27/9/2016).

Dalam program tersebut, lanjut Nenny, siswa akan dibekali dengan mata kuliah umum selama dua tahun. Setelah itu, pelajar dapat mentransferkan kredit yang telah dikumpulkan ke universitas AS untuk melanjutkan pendidikan sarjana.

"Atau, siswa juga dapat memilih untuk menamatkan pendidikan di Indonesia melalui Sampoerna University. Kualitas pendidikan dan gelarnya sama dengan yang diperoleh di AS," kata Nenny.

Jadi, jangan ragu untuk menggapai cita-cita kuliah hingga AS. Seperti kata pepatah, di mana ada kemauan, di situ ada jalan… (Kompas)HARIANRIAU.CO - Jalan menuju kampus di Amerika Serikat (AS) tidaklah tunggal. Selain bantuan beasiswa, banyak strategi bisa dilakukan terkait pendanaan kuliah di AS.

Mayoritas sumber pendanaan mahasiswa internasional di AS pun sebenarnya tak berasal dari beasiswa. Institute for International Education (IIE) mencatat, hanya 8 persen pelajar luar negeri tahun ajaran 2014/2015 yang mendapat sokongan beasiswa.

Sekitar 64 persen mahasiswa internasional lainnya justru kuliah menggunakan dana pribadi atau bantuan keluarga. Jadi, tak perlu berkecil hati jika lamaran beasiswa belum diterima. Asal jeli berstrategi, biaya kuliah di AS bisa lebih hemat. Caranya?

Cerdik

Dana yang perlu disiapkan tak hanya untuk biaya perkuliahan. Keperluan hidup di AS perlu pula jadi pertimbangan. Sebagai patokan, rata-rata biaya hidup di AS berkisar antara 8.000 dollar AS hingga 12.000 dollar AS per tahun.

Kisaran itu tentu bergantung pada gaya hidup mahasiswa. Jadi, pada prinsipnya semua pengeluaran selama kuliah bisa ditekan asal cerdik mengatur keuangan.
Dok. HaloMoney.co.id Selain berhemat, mahasiswa luar negeri sebaiknya menabung agar keuangan tak mengalami "paceklik".

Sejak awal, misalnya, pilih tempat tinggal di area sekitar kampus untuk menekan biaya transportasi. Kebutuhan makan harian pun sebaiknya disiapkan secara mandiri agar lebih hemat.

Tabungan dalam jumlah tertentu sebaiknya disiapkan pula. Perlu diingat, besaran biaya bagi mahasiswa perantauan luar negeri sangat bergantung pada nilai tukar mata uang. Kondisi ekonomi belum tentu terus stabil selama masa studi.

Bekerja

Pemerintah AS memperbolehkan mahasiswa internasional untuk bekerja paruh waktu selama 20 jam per minggu. Pilihan paling dekat, pelajar dapat melamar pekerjaan di universitas terkait, misalnya sebagai penjaga perpustakaan atau staf kafetaria.

Bekerja paruh waktu di luar kampus atau jamak disebut optional practical training (OPT) juga diperbolehkan bagi mahasiswa internasional. Namun, izin dari lembaga kependudukan dan imigrasi AS (USCIS) serta universitas perlu dikantongi terlebih dulu. Selain itu, mahasiswa sudah kuliah minimal 9 bulan sebelum mengikuti OPT.

Meski demikian, banyak hal perlu dipertimbangkan ketika bekerja paruh waktu di luar kampus. Salah satu yang paling penting adalah jarak antara kampus dan tempat kerja. Jangan sampai gaji terkuras untuk ongkos transportasi.

Associate degree

Kampus di AS umumnya mematok harga kuliah cukup tinggi. Dikutip dari situs web educations.com, biaya kuliah tingkat sarjana di AS berkisar antara 5.000 dollar AS hingga 50.000 dollar AS per tahun, tergantung universitas dan jurusan yang diambil.

Meski demikian, ada cara supaya biaya tersebut terpangkas, yaitu dengan mengambil gelar associate degree selama dua tahun di community college sebelum melanjutkan ke universitas. Strategi ini juga cukup umum dilakoni pelajar AS.

Pasalnya, harga yang ditawarkan community college jauh lebih rendah. Situs web Top Universities mencatat, rata-rata biaya kuliah pada tahun ajaran 2014/2015 hanya 3.347 dollar AS.

Perguruan tinggi AS sendiri menerapkan sistem kredit yang dapat ditransferkan. Program sarjana biasanya membutuhkan 120 sampai 130 kredit, tergantung program yang diambil. Nah, sebagian kredit ini dapat "dicicil" di community college.

Umumnya, pelajar lebih dulu mengambil mata kuliah umum selama kurang lebih dua tahun. Setelah lulus dan mendapat associate degree, mahasiswa dapat melanjutkan ke universitas AS untuk gelar sarjana.
THINKSTOCKPHOTOS Biaya kuliah ke AS dapat semakin ditekan jika mahasiswa mau "mencicil" kredit perkuliahan di community college.

Biaya akan semakin terpotong pula jika pelajar mengambil gelar tersebut di lembaga pendidikan di negara asal yang sudah bekerja sama dengan community college AS. Strategi ini otomatis memangkas biaya akomodasi.

Di Indonesia sendiri sudah ada sekolah yang menyediakan layanan tersebut, salah satunya Sampoerna University. Perguruan tinggi yang berada di bawah Sampoerna Schools System ini menyediakan akses bagi pelajar untuk melanjutkan pendidikan ke AS.

Universitas tersebut menawarkan program American College Program (ACP). Rencana kuliah ke AS pun dapat dimulai sejak kelas X sekolah menengah atas.

"ACP merupakan layanan community college di Indonesia yang dibentuk untuk memberi kemudahan bagi siswa Indonesia yang ingin meneruskan sekolah di AS dengan biaya lebih hemat," ucap Managing Director Putera Sampoerna Foundation, Nenny Soemawinata, dalam sebuah pameran pendidikan di Jakarta, Selasa (27/9/2016).

Dalam program tersebut, lanjut Nenny, siswa akan dibekali dengan mata kuliah umum selama dua tahun. Setelah itu, pelajar dapat mentransferkan kredit yang telah dikumpulkan ke universitas AS untuk melanjutkan pendidikan sarjana.

"Atau, siswa juga dapat memilih untuk menamatkan pendidikan di Indonesia melalui Sampoerna University. Kualitas pendidikan dan gelarnya sama dengan yang diperoleh di AS," kata Nenny.

Jadi, jangan ragu untuk menggapai cita-cita kuliah hingga AS. Seperti kata pepatah, di mana ada kemauan, di situ ada jalan… (Kompas)

Halaman :

Berita Lainnya

Index