VIDEO: Jeritan Hati Masyarakat Desa Pungkat

VIDEO: Jeritan Hati Masyarakat Desa Pungkat
Asmar, Ketua Organisasi Rakyat Pungkat Bersatu, di hadapan perwakilan pemerintah dan tokoh masyarakat dari Papua Barat.

HARIANRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Masyarakat petani Desa Pungkat, Kecamatan Gaung tetap menuntut komitmen Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir untuk melakukan evaluasi, bahkan mencabut izin PT Setia Agrindo Lestari (PT SAL). 

Keberadaan mereka selama ini justru menyusahkan dan mengganggu kehidupan layak masyarakat setempat. 

Penolakan terhadap keberadaan perusahaan sawit dengan tegas disuarakan masyarakat setempat, saat menerima kedatangan perwakilan pemerintah, tokoh masyarakat dan agama dari Kabupaten Manokwari, Sorong, Sorong Selatan dan Maybrat, Provinsi Papua Barat yang difasilitasi Conservation International Indonesi dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesi (WALHI), kemarin. 

Puluhan masyarakat Desa Pungkat dengan menggunakan pompong bermesin mengantarkan rombongan dari Papua Barat ini melihat langsung lokasi lahan rawa gambut yang sudah dijadikan PT SAL sebagai perkebunan kelapa sawit.

Asmar, Ketua Organisasi Rakyat Pungkat Bersatu, di hadapan perwakilan pemerintah dan tokoh masyarakat dari Papua Barat ini menggambarkan secara jelas, berbagai dampak yang ditimbulkan akibat pembukaan kawasan hutan rawa gambut di daerah mereka. 

Dipesankan, masyarakat Papua Barat mempertimbangkan dengan matang dan kajian yang benar sebelum menerima kehadiran perusahaan sawit yang akan berinvestasi di daerah tersebut. 

Berikut video jeritan hati masyarakat Desa Pungkat:

Halaman :

Berita Lainnya

Index