Riau Inflasi 1,46%, Tertinggi Dalam Empat Tahun Terakhir

Riau Inflasi 1,46%, Tertinggi Dalam Empat Tahun Terakhir
Ilustrasi

PEKANBARU - Sepanjang Januari 2017 Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 1,46%. Angka ini dianggap awal yang buruk terhadap kondisi inflasi di Riau.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom mengatakan, inflasi sebesar 1,46% yang terjadi di bulan pertama tahun 2017 itu, merupakan angka inflasi tertinggi dalam kurun waktu empat tahun terakhir untuk awal tahun.

Pada tiga tahun belakangan, pada awal tahun angka inflasi di Riau dimulai pada angka 0,0 sekian persen. Dengan kata lain belum menyentuh angka 1%. Melihat kecenderungan angka inflasi selama beberapa tahun belakangan mengalami peningkatan, kemungkin basar kondisi inflasi di tahun ini cukup tinggi.

"Inflasi di Riau tidak hanya terjadi di Riau, dari 28 kota perhitungan BPS semua alami inflasi," katanya dalam rilis berita resmi BPS, di Jalan Patimura, Pekanbaru Rabu, 1 Februari 2017.

Dia menambahkan yang menjadi komuditi penentu terhadap tingginya angka inflasi di Riau pada Januari 2017, yakni tarif pulsa ponsel, biaya tarif STNK, tarif listrik, Rokok kretek, sewa rumah dan Ikan Mujair.

Kenaikan inflasi di Riau memang selalu dihubungkan dengan kebijakan pemerintah, yang mencabut subsidi listrik 900  VA, serta diberlakukannya kebijakan tarif tinggi terhadap biaya STNK terbukti membuat angka inflasi menjadi lebih tinggi.

"Setiap ada kenaikan atas kebijakan Pemerintah selalu mengalami inflasi. Share-8nya masuk dalam kelompok transportasi dan jasa keuangan. Juga terhadap sewa rumah. Ini cukup besar," tanbahnya.

Infalsi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung sebesar 1,71% dan terendah berada di Kota Bukit tinggi yakni 0,22%. (Bpc)

Halaman :

Berita Lainnya

Index