2017, DPTPHP Inhil Targetkan 2000 Indukan Sapi Bunting

2017, DPTPHP Inhil Targetkan 2000 Indukan Sapi Bunting
Kepala DPTPHP kabupaten Indragiri Hilir, Kuswari, Kamis, 2 Februari 2017.

INDRAGIRI HILIR – Dinas Pertanian, Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DPTPHP ) Kabupaten Indragiri Hilir, menargetkan 2000 ekor sapi bunting di tahun 2017. Target tersebut untuk meningkatkan populasi ternak sapi di Negeri Seribu Parit Hamparan Kelapa Dunia melalui program upaya khusus sapi indukan wajib bunting (Upsus Siwab).

“Target kita 2000 ekor sapi di Indragiri Hilir bunting pada tahun 2017 ini. Baik melalui baik melalui kawin alam maupun Inseminasi Buatan (IB),” ucap Kepala DPTPHP kabupaten Indragiri Hilir, Kuswari, Kamis, 2 Februari 2017.

Program yang diluncurkan oleh Presiden Jokowi Dodo ini telah berjalan sejak November 2016 lalu. Program ini bertujuan untuk mewujudkan swasembada daging sapi.

 Dalam program kawin suntik tersebut terdapat beberapa jenis sperma sapi dari pejantan unggul, sedangkan keunggulan menggunakan inseminasi buatan bisa mendapatkan keturunan yang bagus dan sehat karena bibit sperma diperoleh dari sapi pejantan unggul yang telah memenuhi persyaratan.

Program Upsus Siwab dilakukan secara bertahap mulai dari melihat kondisi sapi betina yang produktif untuk mengetahui apakah sapi tersebut dalam kondisi bunting atau tidak. Jika dipastikan tidak bunting, katanya, maka layak untuk dilakukan IB.

Namun, katanya, sapi betina yang dapat dilakukan IB harus dalam kondisi birahi atau jika belum birahi, harus disuntikan hormon untuk merangsang hal itu terjadi.

Selang waktu 28 hari setelah terjadi birahi buatan maka dilakukan pengecekan kembali atas sapi betina apakah sudah masuki masa kawin. Setelah sapi bunting maka butuh waktu 8-9 bulan baru dilahirkan.

Kuswari juga mengimbau kepada para peternak sapi untuk tidak memotong sapi betina yang dalam masa produktif. Karena, dikatakan Kuswari selama ini banyak peternak sapi yang memotong tanpa melihat kondisi sapi.

“Kita harapkan tidak lagi kalu motong itu ya sapi yang tidak produktif lagi atau sapi jantan,” tuturnya.

 

Ragil Hadiwibowo

Halaman :

Berita Lainnya

Index