DPR: Pers Urat Nadi Pembangunan Bangsa

DPR: Pers Urat Nadi Pembangunan Bangsa
Ilustrasi

JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh insan pers di seluruh Indonesia. Baginya pers adalah ‘urat nadi’ pembangunan yang telah terlibat dan ikut berkontribusi besar bagi pembangunan nasional.

“Sebagai salah satu pilar demokrasi, pers memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan nasional. Pers adalah urat nadi pembangunan bangsa ini. Untuk itu pers harus terus terlibat dalam proses demokrasi di Indonesia serta penyelenggaraan pembangunan nasional demi terciptanya kesejahteraan rakyat. Selamat Hari Pers Nasional (HPN) 2017,” ucapnya menyambut Hari Pers, di Jakarta, Kamis, 9 Februari 2019.

Puncak HPN 9 Februari 2017 diselenggarakan di Kota Ambon, Maluku. Serangkaian agenda kegiatan telah disiapkan dan terlaksana dengan baik. Diperkirakan hadir lebih kurang 2.000 peserta HPN 2017 dari seluruh Indonesia.

Politikus asal Jawa Barat ini berharap seluruh rangkaian agenda HPN yang diperingati setahun sekali ini bisa berjalan dengan baik, tentunya dengan sinergi antara panitia penyelenggara dengan pemerintah daerah Maluku. “Saya berharap seluruh agenda peringatan Hari Pers Nasional tahun ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai rencana,” katanya.

Pimpinan Dewan yang juga Ketua Umum Golkar ini mengatakan, sebagai negara demokrasi, Indonesia beruntung telah memiliki UU Pers yang mengatur dan menjamin perlindungan bagi segenap insan pers. Kendati demikian, pers juga memiliki kode etik jurnalistik yang mengikat dan menjadi pedoman bagi pelaksanaan fungsi jurnalistiknya.

“Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers pada Pasal 8 dijelaskan, pers mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan profesinya. Meskipun memiliki hak khusus dan dilindungi UU, pers juga tidak boleh berlebihan atau melampaui fungsinya sesuai dengan kode etik yang mengikatnya. Salah satunya, pers tidak punya hak untuk memeriksa, seperti hak memeriksa atau menyidik yang dimiliki aparat penegak hukum,” jelasnya.

Lanjutnya, pers Indonesia memiliki sejarah panjang dalam menentukan nasib bangsa. Tidak ada sejarah atau peristiwa penting yang tidak tercatat dan tertulis. Pergolakan politik, pertumbuhan ekonomi, peristiwa hukum serta situasi keamanan tak lepas dari peran media. Kini, di era teknologi yang pesat, dunia pers dituntut untuk mampu bersaing serta tetap profesional.

“Era teknologi yang sangat pesat ini ikut mempengaruhi perkembangan media. Oleh karena itu pada momen perayaan Hari Pers Nasional saya juga berharap, pers sebagai industri dapat terus berbenah diri agar bisa bersaing, menjadi lebih profesional serta mampu secara obyektif menyampaikan informasi, pendidikan dan pencerahan bagi masyarakat,” tutupnya. (cnc)

Halaman :

Berita Lainnya

Index