Istana tak Bisa Ungkap Biaya Kunjungan Kenegaraan Raja Arab

Istana tak Bisa Ungkap Biaya Kunjungan Kenegaraan Raja Arab
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz menghadiri upacara ulang tahun ke-50 dari Raja Faisal Air Academy.

JAKARTA - Segala persiapan dilakukan pemerintah buat menyambut Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud di Istana Bogor. Namun, pemerintah tak bisa membuka anggaran yang dikeluarkan untuk menyambut Raja Salman.

"Enggak boleh, enggak bisa kecuali dalam administrasi kita dalam pengelolaan anggaran negara," kata Kepala Sekretariat Presiden, Darmansjah Djumala, Jakarta, Selasa, 28 Februari 2017.

Dia mengklaim anggaran yang dikeluarkan dalam penyambutan Raja Salman sama dengan penyambutan tamu kenegaraan lain. Tak ada perbedaan. "Standar sama seperti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk tamu negara," ucap Darmansjah.

Teknis penyambutan yang diberikan kepada Raja Salman juga tak berbeda dengan yang lainnya. Presiden Joko Widodo, kata dia, akan menerima Raja Salman di Istana Bogor dengan upacara kebesaran. 

Upacara kebesaran terdiri dari pasukan berkuda, drum band, pasukan tradisional, Paspampres, dan penyambutan resmi di depan Istana Bogor. Lalu, ada dentuman meriam sebanyak 21 kali serta pertemuan bilateral.

Namun, Darmansjah mengakui ada sedikit 'pernak-pernik' dari Presiden dalam penyambutan Raja Salman. Salah satu contohnya, Presiden menjemput Raja Salman di Bandara Halim Perdanakusuma. 

Menurut dia, hal ini belum pernah dilakukan dalam menerima tamu kenegaraannnya. "Itu kan tidak pakem yang selama ini diterapkan. Ini inisiatif beliau (Presiden) saja karena dulu waktu di Jedah, ke Arab, Raja Salman menjemput di depan pintu (pesawat)," kata dia.

Seperti diketahui, kunjungan kenegaraan Raja Salman dinilai bersejarah. Ini merupakan kali kedua raja Arab menginjakan kaki di Tanah Air setelah 47 tahun.

Raja Salman memboyong sekitar 1.500 orang, terdiri dari 10 menteri dan 25 pangeran. Dia tak datang dengan tangan hampa. 

Raja berusia 82 tahun itu akan berinvestasi sebesar USD6 miliar di Cilacap, melalui perusahaan minyak milik Arab Saudi, Saudi Aramco. Selain itu, Arab juga akan memberikan investasi sekitar USD1 miliar dan investasi lain. (Mtn)

Halaman :

Berita Lainnya

Index