Habib Jindan bin Novel: Pentingnya Adab dalam Berjuang

Habib Jindan bin Novel: Pentingnya Adab dalam Berjuang

MEDAN - Habib Jindan bin Novel melakukan rihlah dakwah selama 2 hari di Medan. Harian Amanah yang menjadi media pendamping kegiatan ini berkesempatan mewawancarai Murid Habib Umar bin Hafidz ini. Ia menekankan pentingnya adab dalam memperjuangkan kemenangan Islam.

Berikut hasil wawancara wartawan Harian Amanah, Islahuddin Panggabean dengan Habib Jindan bin Novel.

Bagaimana posisi Adab dalam Islam?

Adab dalam Islam penting. Imam Abdurrahman as-Segaf mengatakan “man malu adab fahuwa dubb” yang tidak punya adab bukan manusia bagaikan beruang, seruduk sana seruduk sini. Sampai sholat saja punya adab. Imam Hasan al-Bashri mengatakan saya mengambil adab dari Ali bin Abu Thalib, sedangkan Ali mengambil Adab dari Adabnya Nabi Muhammad Saw. Baginda Nabi Muhammad Saw mengatakan “Allah yang mengajarkanku adab dan sebaik-baiknya didikan adab adalah apa yang Allah ajarkan kepadaku.”

Rasulullah Saw juga berpesan tidaklah ada pemberian orangtua yang paling mulia kepada anaknya selain adab. Itu lebih baik daripada pemberian harta dunia seperti mobil maupun berlian.

<!--pagebreak-->

Apa saja adab yang mesti diperhatikan dalam Islam?

Semua jenis adab seperti Adab kepada Allah, Adab kepada Nabi, Adab kepada Ulama, kepada Sholihin, kepada Orangtua, kepada Anak, tetangga, rekan kerja, lingkungan, muslimin dan non-muslim.

Adab apa yang paling harus diperhatikan ummat Islam kini?

Semuanya, baik itu hal kecil seperti makan, minum, tidur apalagi sholat dan ibadah lain.

Bagaimana peran adab dalam perjuangan menegakkan Islam?

Yang pasti Orang yang tidak beradab maupun menelantarkan adab sejatinya punya andil dalam menghancurkan Islam. Orang yang menghalalkan segala cara meskipun dengan mengatasnamakan 'Ini demi Islam' lebih cenderung kepada merugikan Islam daripada menolong Islam. Sebaliknya orang yang menggunakan adab Islam dalam hal sekecil apapun, seperti makan dan minum sejatinya memiliki peran besar dalam kemenangan Islam. Kekalahan bermula dari penelantaran terhadap adab.

<!--pagebreak-->

Aksi 212 dianggap Aksi massa paling santun, apa tanggapan Habib?

Aksi maupun kegiatan apapun yang dilakukan ummat Islam harus mengutamakan adab. Amar ma'ruf harus pakai adab. Amar Makruf pakai makruf. Nahi mungkar juga, bukan dengan mungkar tetapi dengan ma'ruf. Jangan gunakan pelanggaran terhadap adab meskipun digunakan sebagai alat untuk menolong Islam.

Bagaimana cara mujahid memulai perjuangan memenangkan islam ?

Umar bin Khattab Kita kaum yang dimuliakan dengan dengan Islam. Jika kita mencari kemuliaan dari selain Islam seperti kursi kekuasaan, jabatan, maupun massa, maka Allah akan hinakan. Maka jika ummat Islam ingin menang dan mulia harus dengan syariat, sunnah dan adab.

Mujahid yang asli adalah yang mengekang hawa nafsunya. Bukan melepaskan dendam kebencian atas nama jihad. Bukan mengedepankan kepentingan pribadinya atas nama jihad. Jihad terbesar bukan berperang melawan kafir tetapi bagaimana melaksanakan kewajiban-kewajiban agama baik bathin seperti rasa khouf, taqwa maupun ibadah mahdah termasuk memakmurkan masjid.

Bahkan benarnya jihad yang kecil tergantung benar tidaknya fondasinya yakni jihad akbar. Bagaimana bisa dikatakan Mujahid bila tak sholat berjamaah? Bagaimana dikatakan Mujahid bila tidak bangun malam?

Harapan kepada ummat Islam?

Ummat Islam harus memprioritaskan adabnya Nabi Muhammad Saw. Memprioritaskan adab dan ilmu. Jangan sampai lagi setelah ada kejadian baru teriak-teriak. Jadi mulailah dari sekarang, prioritaskan sholat, baca quran, sunnah dan seluruh adab. (Hac)

Halaman :

Berita Lainnya

Index