Pangkalan Direndam Banjir

Warga Disepanjang Sungai Kampar Diminta Waspada

Warga Disepanjang Sungai Kampar Diminta Waspada

PEKANBARU - Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman memperingatkan kepada masyarakat disepanjang bantaran Sungai Kampar agar meningkatkan kewaspadaan, menyusul meningkatnya elevasi waduk PLTA Koto Panjang dan banjir yang melanda Pangkalan Koto Baru, Sumatera Barat yang notabene hulu beberapa sungai di Riau.

Jika ketinggian air di waduk PLTA Koto Panjang sudah mencapai 82 Mdpl, maka pintu air akan dibuka pengelola agar tidak jebol. Jika pintu air pembangkit dibuka, dikhawatirkan akan terjadi banjir di Kampar, khususnya wilayah disepanjang aliran sungai.

"Warga yang berada di aliran sungai Kampar harus meningkatkan kewaspadaan, apabila pintu air dibuka, maka permukaan sungai akan meningkat dan meluap. Seperti tahun lalu, karena sudah melebihi PLTA terpaksa dibuka," kata Gubri.

Sementara itu, Pj Bupati Kampar, Syahrial Abdi, saat dihubungi, mengatakan, saat ini kondisi air di PLTA Koto panjang sudah memiliki ketinggian 80,48 mdpl. Jika mencapai 82 mdpl maka dari pihak PLTA akan membuka pintu air, dan akan menyebabkan beberapa wilayah, aliran sungai akan meluap.

"Hujan di wilayah hulu masih tinggi jadi informasinya air diwaduk PLTA akan semakin bertambah. Sekarang saja sudah mencapai 81 mdpl. Tapi sebelum dibuka kami sudah menghimbau agar warga waspada. Kalau pintu dibuka sungai akan meluap," kata Syahrial.

Dijelaskan Syahrial, jika pintu waduk tidak dibuka, dikhawatirkan air semakin bertambah dan waduk tidak mampu menahan air. "Jadi lebih baik dicegah lebih awal jangan sampai lebih parah luapan airnya," tutup Syahrial.

Saat ini, beberapa daerah dibagian hulu sungai yang mengalir di Riau termasuk waduk PLTA Koto Panjang yakni Wilayah Sumatera Barat sudah mulai direndam banjir, khususnya di Kecamatan Pangkalan Koto, Kabupaten Limapuluh Kota.

"Karena itu kita minta masyarakat di Kampar untuk meningkatkan kewaspadaan," tandasnya.

Dari informasi yang dirangkum, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Limapuluh Kota mengakibat banjir dan longsor di beberapa titik, sehingga ruas jalan lintas Sumbar-Riau terputus. Bahkan antrean mobil dan motor sudah mengular hingga belasan kilometer.

Hal ini terjadi sejak Jumat, pukul 03.00 WIB, banjir mulai merendam Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Banjir setinggi pinggang orang dewasa itu juga merendam puluhan rumah penduduk, masjid, sekolah dan Polsek. (Clc)

Halaman :

Berita Lainnya

Index