Konflik Nelayan Bantan, Polres Masih Lakukan Pengembangan Kasus

Konflik Nelayan Bantan, Polres Masih Lakukan Pengembangan Kasus

BENGKALIS - Konflik nelayan yang terjadi di kecamatan Bantan antara nelayan jarring rawai desa Muntai dengan nelayan jaring kurau desa Pambang yang berbuntut pembakaran dua kapal tangkap ikan milik nelayan Pambang, masih terus dalam pengembangan Polres Bengkalis.

Pasca konflik yang terjadi pada Kamis (09/03/2017) malam di perairan Sungai Kembung desa Pambang tersebut sejauh ini sudah ada dua pelaku yang diamankan Polres Bengkalis. Masih untung dalam aksi pembakaran yang terjadi tidak ada korban jiwa, hanya mengalami kerugian harta benda dua kapal fiber bantuan Pemkab Bengkalis dibakar.

Kapolres Bengkalis AKBP Hadi Wicaksono yang dikonfirmasi soal tindaklanjut kasus pembakaran dua kapal tersebut, mengaku kalau pihaknya saat ini masih terus melakukan pengembangan, termasuk kemungkinan bakal adanya tersangka baru. Namun pihak kepolisian tetap akan terus menjajaki dan melakukan penyelidikan lebih dalam atas konflik antar nelayan itu

“Belum ada tersangka baru. Tapi kasus pembakaran kapal tangkap ikan oleh sesama nelayan tersebut masih terus dalam penyelidikan dan pengembangan kasus. Kalau memang ada bukti dan saksi yang mengarah kepada tersangka lain, kita akan lakukan penahanan,”jelas Hadi Wicaksono, Selasa (14/03/2017).

Kemudian ujar Kapolres, motif dari pembakaran dua kapal nelayan desa Pambang sejauh ini diduga akibat kecemburuan ekonomi serta soal alat tangkap. Kesimpulan itu berdasarkan pengembangan yang dilakukan serta keterangan dari dua pelaku yang sudah diamankan.

“Kejadian pembakaran tersebut diduga karena kecemburuan sosial ekonomi dan alat tangkap yang dipergunakan. Karena alat tangkap yang dipergunakan nelayan jaring kurau mengganggu habitat ikan pada radius empat mil kebawah, dan berpengaruh pada pendapatan nelayan jaring rawai,”ungkap Kapolres.

Seperti diketahui, pembakaran dua kapal tangkap ikan jenis fiber bantuan Pemkab Bengkalis di Sungai kembung desa Pambang oleh sekelompok nelayan jarring rawai dari desa Muntai, terjadi pada Kamis (09/03/2017) malam.

Halaman :

Berita Lainnya

Index